DPRD Jabar Minta Polemik Pemecatan Guru yang Komentari Postingan Ridwan Kamil Diselesaikan

Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Ali Rasyid, meminta Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk aktif menyelesaikan polemik

istimewa
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Ali Rasyid 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Ali Rasyid, meminta Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk aktif menyelesaikan polemik yang berkelanjutan dari kasus komentar di media sosial yang berujung pada pemecatan Muhammad Sabil dari SMK Telkom Sekar Kemuning, Kota Cirebon.

Ali mengatakan Ridwan Kamil bisa memfasilitasi Sabil dengan pihak sekolah sehingga Sabil bisa kembali mengajar di sekolah tersebut.

Sehingga, polemik ini dapat terselesaikan dengan baik, tidak hanya saling menjawab dan sekedar beredar liar di media sosial.

"Mungkin sekolah sudah mengeluarkan SP 1 dan SP 2 sebelumnya kepada Sabil, tapi Sabil memang dipecat karena berkomentar di akun Instagram Ridwan Kamil. Ia hanya mempertanyakan, walaupun dianggap bahasanya kasar," kata Ali Rasyid melalui ponsel, Jumat (17/3/2023).

Ali mengatakan polemik ini harus segera disudahi demi kembali mengkondusifkan dunia pendidikan di Jawa Barat.

Kasus ini pun, katanya, menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk bertutur sopan di media sosial, sekaligus tidak melakukan bullying di media sosial kepada siapapun.

"Kita di dunia pendidikan sedang aktif melakukan upaya anti bullying, apalagi di dunia pendidikan dan medsos. Tapi dengan Pak Gubernur mencantumkan komentar Sabil di jajaran teratas komentar, Sabil terkena bullying dan penyerangan di medsos, dan ini malah dibiarkan," katanya.

Ia mengatakan aksi saling bullying dan serang bisa saja terus berlanjut di media sosial jika polemik ini tidak diselesaikan dengan langsung.

Ali pun menyayangkan nama Ridwan Kamil yang akhirnya trending di twitter karena dinilai antikritik.

"Kan jadinya malah ke mana-mana. Saya minta segera diselesaikan secara real di lapangan. Kita bantu Sabil kembali ke sekolahnya, dan semoga ini menjadi pelajaran bagi semuanya untuk berlaku sopan di medsos dan tidak melakukan bullying. Kalau ada yang salah di medsos itu dinasehati, bukan dibullying," tuturnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved