Distan Kabupaten Cirebon Siaga Penularan Virus LSD Pada Ternak, Wilayah Ini Paling Banyak Terjangkit
Dinas Peternakan Kabupaten Cirebon mewaspadai penularan virus LSD pada ternak. Distan Cirebon paparkan wilayah mana saja ternak yang terpapar LSD.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau biasa disebut peternak sebagai penyakit lato-lato tampaknya mulai menjangkit hewan ternak di Kabupaten Cirebon.
Tercatat puluhan hewan ternak telah dinyatakan positif terjangkit lato-lato di 15 wilayah se-Kabupaten Cirebon.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan, mengatakan bahwa hingga kini terdapat 83 ekor sapi yang positif terpapar lato-lato.
"Kasus LSD paling banyak di Kecamatan Gebang, jumlahnya mencapai 33 ekor sapi," kata Alex Suheriyawan saat dihubungi melalui pesan singkatnya, Sabtu (11/3/2023).
Alex mengatakan bahwa Kecamatan Susukan berada di peringkat kedua menjadi wilayah terbanyak kasus penyakit lato-lato yang mencapai 14 ekor sapi.
Sementara sebaran kasus di wilayah lainnya rata-rata hanya satu hingga empat ekor ternak yang dinyatakan positif terpapar penyakit lato-lato.
Alex menuturkan bahwa penyebaran penyakit lato-lato mulai merebak di Kabupaten Cirebon sejak Desember 2022 dan hingga kini masih mengancam.
"Kami sudah menangani kasus LSD ini, dan diharapkan penyebarannya tidak semakin meluas di Kabupaten Cirebon," ujar Alex Suheriyawan.
Sementara Sekretaris Distan Kabupaten Cirebon, Encus Suswaningsih, menambahkan bahwa penyakit lato-lato biasanya menular secara langsung melalui kontak dengan kulit.
Bahkan, virus LSD juga turut diekskresikan melalui darah, leleran hidung maupun mata, air liur, hingga susu hewan ternak yang terpapar.
"Penularan penyakit LSD yang biasanya menyerang sapi atau kerbau ini juga dapat terjadi secara intrauterine," ujar Encus. (*)
Anggota DPRD Jabar Sri Dewi Anggraini Ajak Semua Kalangan Jaga Kehalalan dan Kesehatan Ternak |
![]() |
---|
Pencemaran Lingkungan Akibat Pakan Masih Jadi PR Industri Akuakultur, Butuh Inovasi |
![]() |
---|
Atasi Masalah Sampah Kota Bandung, Unisba Kembangkan Pengolahan Sisa Makanan Jadi Pakan Ternak |
![]() |
---|
Peluang Bisnis Menjanjikan, Pria Subang Raup Cuan Belasan Juta Per Bulan dari Ternak Tikus Putih |
![]() |
---|
Alhamdulillah, Petani Tembakau di Sumedang Bakal Dapat Bantuan 150 Domba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.