Ibu Hamil Ditolak RSUD Subang

Sudah 22 Hari Berlalu, Bupati Subang dan Dirut RSUD Subang Melayat ke Rumah Duka Kurnaesih

Sudah 22 hari berlalu kasus Kurnaesih (39), ibu hamil asal Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang yang meninggal beserta bayi di dalam kandungannya.

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribunjabar.id / Ahya Nurdin
Bupati Subang Ruhimat didampingi Dirut RSUD Subang dan Kadinkes lakukan Takziah ke Rumah Almarhumah Kurnaesih, Ibu hami yang meninggal akibat di tolak RSUD. Foto : Tribunjabar.id / Ahya Nurdin 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang,

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Sudah 22 hari berlalu kasus Kurnaesih (39), ibu hamil asal Desa Buniara Kecamatan Tanjungsiang yang meninggal beserta bayi di dalam kandungannya akibat ditolak pihak RSUD Subang saat akan melahirkan, dengan alasan ruang ICU dan PONEK penuh.

Hari ini Bupati Subang Ruhimat bersama Dirut RSUD Subang dan Kadinkes Subang bersilaturahmi dengan keluarga korban.

Kepada awak media, Bupati Subang H. Ruhimat, mengatakan kunjungannya ke keluarga almarhumah Kurnaesih tak lain untuk bertakziah mendoakan almarhumah.

"Mudah-mudahan takziyah ini bisa menguatkan Keikhlasan dan kesadaran bagi keluarga yang ditinggalkan oleh Almarhumah Ibu Kurnaesih," ucap Bupati Subang, Ruhimat, Jumat (10/3/2023)

Ruhimat mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Subang untuk mendoakan almarhumah Kurnaesih yang meninggal dunia saat berjuang melahirkan anak.

"Kita doakan bersama semoga alharhumah diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan serta Keikhlasan," Ungkapnya

Menurut Ruhimat, Peristiwa yang dialami almarhumah Kurnaesih sebuah teguran bagi RSUD Subang untuk memperbaiki pelayanan.

Bupati Subang, Ruhimat (kedua dari kanan) saat inspeksi mendadak ke RSUD Subang setelah terjadi kasus ibu hamil meninggal setelah ditolak RSUD Subang.
Bupati Subang, Ruhimat (kedua dari kanan) saat inspeksi mendadak ke RSUD Subang setelah terjadi kasus ibu hamil meninggal setelah ditolak RSUD Subang. (Dok. Pemkab Subang)

"Mari kita ambil hikmahnya kejadian ini dan jadikan pelajaran dari peristiwa ini, agar kedepan tak kembali terulang," katanya

Peristiwa kematian almarhumah Kurnaesih, Pemkab Subang akan lakukan audit internal terhadap RSUD Subang.

"Kita akan lakukan audit internal nanti seperti apa hasilnya, agar peristiwa yang menimpa Kurnaesih tak terulang dikemudian hari," ucapnya

Sementara itu, Dirut RSUD Subang dr. Ahmad Nasuhi mengucapkan turut berduka cita terhadap keluarga Almarhumah Kurnaesih.

"Kita datang kesini bersama Pak Bupati untuk bertakziah dan mengucapkan permohonan maaf atas peristiwa yang terjadi saat itu," katanya.

"Peristiwa saat itu berjalan cepat, panik, serba bingung, dan kaget," imbuhnya

Namun pada intinya, kata Ahmad Nasuhi, tak pernah menolak pasien dalam kondisi apapun.

"Tanpa surat rujukan kami tak nolak tapi kami menerima pasien dan memeriksanya, namun saat itu memang tempat ICU dan PONEK penuhi, Pasien hanya bisa di rawat di IGD. Karena takut terjadi sesuatu hal buruk, petugas saat itu menganjurkan untuk dirujuk dan keluarga pasien memilih merujuk ke Bandung," ungkapnya.

Seperti diketahui kasus kematian ibu hamil yang meninggal di Subang hingga hari ini masih terus jadi pemberitaan media lokal dan nasional.

Kurnaesih meninggal akibat ditolak pihak RSUD Subang saat kondisi pasien sedang kritis mau melahirkan dengan alasan ICU dan PONEK penuh. Peristiwa tersebut terjadi 16 Pebruari 2023 lalu. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved