Ibu Hamil Ditolak RSUD Subang

LBH KAI Jabar Desak Polres Subang Usut Tuntas Kasus Kematian Ibu Hamil Akibat Ditolak RSUD Subang

Lembaga Bantuan Hukum Kongres Advokat Indonesia (LBH KAI) Jawa Barat mendesak Polres Subang mengusut tuntas kasus Kurnaesih (39).

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Giri
Dok. Pribadi
Direktur LBH KAI Jawa Barat, Qorib, mendorong Polres Subang mengusut tuntas kasus meninggalnya ibu hamil yang ditolak RSUD Subang hingga tuntas. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Ahya Nurdin

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Lembaga Bantuan Hukum Kongres Advokat Indonesia (LBH KAI) Jawa Barat mendesak Polres Subang mengusut tuntas kasus Kurnaesih (39).

Kurnaesih merupakan ibu hamil sembilan bulan yang meninggal dunia bersama bayinyasetelah diduga ditolak saat akan melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang.

Direktur LBH KAI Jawa Barat, Qorib, mendukung Polres Subang melakukan pengusutan terhadap kasus meninggalnya warga Citombe, Desa Buniara, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, itu. 

"Agar terang benderang dan yang paling penting masyarakat perlu tahu persoalan ini supaya pengawasan diperketat serta tidak terulang kembali adanya pelayanan yang tidak baik," ucap Qorib saat dihubungi Tribunjabar.id melalui sambungan telepon, Rabu (8/3/2023).

Kasus ini, menurutnya, menyangkut nyawa dan hajat hidup orang banyak yang erat kaitanya dengan pelayanan kesehatan di RSUD Subang. 

Baca juga: Gubernur Jabar Minta Kasus Ibu Hamil Mau Melahirkan Ditolak RSUD Subang Ditindaklanjuti

"Karena semua warga negara punya hak yang sama untuk mendapatkan pelindungan kesehatan melalui rumah sakit. Untuk pembiayaan, negara sudah memberikan fasilitas BPJS Kesehatan," katanya.

Fasilitas itu, lanjutnya, diberikan negara kepada masyarakat.

Bupati Subang H Ruhimat melakukan sidak ke RSUD Subang, Selasa (7/3/2023) setelah viralnya seorang ibu hamil meninggal setelah ditolak di RSUD tersebut.
Bupati Subang H Ruhimat melakukan sidak ke RSUD Subang, Selasa (7/3/2023) setelah viralnya seorang ibu hamil meninggal setelah ditolak di RSUD tersebut. (Dok Humas Pemkab Subang)

Dia menegaskan, jangan sampai ada oknum yang membuat masyarakat tidak mendapat pelayanan kesehatan dengan baik. 

"Makanya, pengusutan kasus ini harus tuntas agar masyarakat mengetahui penyebab ibu hamil tersebut bisa meninggal dunia," ucapnya.

Menurut Qorib, kasus Subang yang baru ini sudah viral di tingkat nasional, jadi harus diusut tuntas apa penyebab sebenarnya.

"Apakah ibu hamil yang hendak melahirkan tidak dilayani rumah sakit atau seperti apa? Jadi, kesalahannya di mana? Polres Subang harus usut tuntas kasus tersebut hingga terang-benderang agar masyarakat nanti paham, di mana letak kesalahannya," ucapnya.

Baca juga: Teganya RSUD Subang, Ibu Hamil Kritis Ditolak, Hilang Nyawa Saat Menuju Bandung

Dia pun mengatakan siap mendampingi keluarga korban untuk mengawal proses ini secara ikhlas dan sukarela.

"Sejauh ini berdasarkan keterangan pihak RSUD yang saya baca dari berbagai media massa baik cetak, online, maupun elektronik, alasannya cuma karena ICU dan PONEK penuh, pasien ditolak. Padahal kondisinya sudah kritis mau melahirkan dan ada pendarahan. Seharusnya ada upaya untuk menolong almarhumah Kurnaesih karena saat itu kondisinya sudah kritis bahkan muntah darah," ujarnya. (*)

Baca berita lainnya di GoogleNews

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved