Hari Perempuan Internasional, Pendiri Nona Woman Bagikan Tips Perempuan Pengusaha Maksimalkan Omzet

Dalam memperingati Hari Perempuan Internasional, salah satu UKM di bidang keperluan wanita dalam menjaga reproduksi, Nona Woman membagikan tips

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Darajat Arianto
Istimewa
Pendiri Nona Woman, Nicole Jihzar. Ia membagikan tips perempuan pengusaha untuk memaksimalkan omzet dengan riset pasar, khususnya mengenai produk menstrual. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dalam memperingati Hari Perempuan Internasional, salah satu usaha kecil menengah (UKM) yang bergerak di bidang keperluan wanita dalam menjaga reproduksi, Nona Woman membagikan tips perempuan pengusaha untuk memaksimalkan omzet dengan riset pasar, khususnya mengenai produk menstrual.

Berdasarkan survei Google bersama Kantar, menunjukkan bahwa perempuan di Indonesia ada 49 persen telah berwirausaha.

Serta ada sebanyak 37 juta UKM dari total 64,2 pelaku usaha di Indonesia dikelola oleh perempuan.

Ini menandakan peran perempuan cukup signifikan dalam keputusan bisnisnya serta omzet yang didapatkannya.

Dalam memasarkan produk berdasar Harvard Business Review, diperlukan penelitian dan analisis untuk membantu pengusaha dalam merancang strategi pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

"Riset pasar itu memungkinkan perusahaan memahami pasar mereka dengan lebih baik, termasuk kebutuhan dan keinginan konsumen, tren pasar, dan perilaku pembelian," kata pendiri Nona Woman, Nicole Jihzar.

"Jadi, dengan paham pasarnya, perusahaan bisa membuat keputusan yang lebih tepat tentang produk, harga, promosi, dan strategi distribusi," ujarnya.

Dia pun membagikan empat tips berdasarkan pengalamannya dalam membangun Nona Woman, bagi para pengusaha untuk suskes menjalankan bisnisnya melalui riset pasar.

1. Melakukan edukasi produk dan brand.

Anda harus mengetahui apa kekuatan dari produk yang anda pasarkan.

Anda juga dapat berangkat dari stigma yang ada dalam masyarakat mengenai suatu masalah dan bagaimana produk anda dapat menjadi alternatif untuk menjawab stigma yang ada.

2. Melakukan survei lapangan dan fokus pada tujuan.

Anda dapat melakukan pengecekan langsung dengan melakukan survei dimulai pertanyaan seputar apa yang dibutuhkan target konsumen.

3. Riset produk kompetitor.

Anda bisa melihat bisnis kompetitor yang sudah masuk ke dalam industri yang sama lebih dahulu.

4. Melakukan riset konten dan meningkatkan visibilitas produk.

Caranya dengan mempelajari informasi apa yang dibutuhkan konsumen dan bagaimana konten diperlukan. (*)

Silakan baca berita Tribunjabar.id lainnya di GoogleNews

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved