Kasus Kematian Ibu Hamil di Subang, padahal RSUD Subang Dapat Dana Rp 8,8 M untuk Ibu dan Anak

Kematian ibu hamil diduga akibat ditolak RSUD Subang berbanding terbalik dengan program Kementerian Kesehatan untuk menekan angka kematian ibu & bayi

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Seli Andina Miranti
Istimewa
Gedung IGD RSUD Subang. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Kasus Kematian Ibu hamil beserta anak dalam kandungannya, yang menimpa Kurnaesih Warga kampung Citombe, RT 03/01 Desa Buniara, Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang, yang diduga terjadi akibat lambatnya penanganan terhadap korban yang saat itu kondisinya kritis, namun ditolak oleh pihak RSUD karena alasan ruang PONEK penuh.

Kasus kematian Kurnaesih yang diduga akibat lambatnya penanganan pihak RSUD Subang, hal tersebut justru berbanding terbalik dengan program Kementerian Kesehatan untuk menekan angka kematian ibu dan bayi.

Diketahui, Kementerian Kesehatan RI tahun 2023 ini menggelontorkan Dana Alokasi Khusus(DAK) kepada RSUD Subang sebesar Rp 8,8 Milyar untuk Pelayanan kesehatan Ibu hamil, bersalin dan menyusui

"Tahun ini, RSUD dapat Dana Alokasi Khusus dari Kementerian Kesehatan RI sebesar Rp 8,8 Milyar untuk pelayanan ibu hamil, Ibu Bersalin dan Ibu Menyusui serta ratusan bayi," ujar Dirut RSUD Subang, dr. Ahmad Nasuhi, dalam rekaman suara dan video yang beredar di media sosial.

Dana Alokasi Khusus(DAK) tersebut, menurut Ahmad Nasuhi, akan digunakan sepenuhnya untuk pelayanan kesehatan ibu hamil.

"Dana tersebut akan kita maksimalkan untuk pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, dan menyusui demi menekan angka kasus kematian ibu dan bayi di Subang," katanya

Terkait kasus kematian Kurnaesih, Dirut RSUD Subang mengungkapkan, kedepan RSUD Subang dan Dinkes Subang berkomitmen bersama-sama menurunkan angka kematian Ibu dan bayi.

"Kami akan memperbaiki sistem rujukan. dan akan lakukan pembinaan internal dan eksternal, serta kami jug berkomitmen membenahi diri meningkatkan kemampuan, sehingga kita bisa menghadapi kasus-kasus berat yang dirujuk dari puskesmas, sebelum di rujuk ke Rumah Sakit Tipe A seperti RSHS Bandung, " ungkapnya.

"Dengan sistem rujukan baru dan baik, kita bisa mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi," imbuhnya

Atas nama RSUD Subang, pihaknya juga mohon maaf kepada keluarga Kurnaesih dan masyarakat dimanapun bilamana pelayanan RSUD belum optimal.

"Kami RSUD Subang akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Semoga ke depan pelayanan RSUD Subang semakin baik dan bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi masyarakat yang berobat ke RSUD Subang," ujarnya(*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved