Anies Baswedan Dianggap Sama Seperti Jokowi karena Tak Lakukan Serangan, Kata Pengamat

Anies Baswedan dinilai belum memiliki perbedaan yang menonjol jika dibandingkan kandidat calon presiden (capres) 2024 lainnya.

Editor: Giri
lutfi ahmad mauludin/tribun jabar
Anies Baswedan saat jalan sehat di SOR Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Minggu (22/1/2023). Elektabilitas Anies tak melejit dianggap karena tidak menyerang Joko Widodo. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Anies Baswedan dinilai belum memiliki perbedaan yang menonjol jika dibandingkan kandidat calon presiden (capres) 2024 lainnya.

Hal itu dikatakan pengamat politik asal Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno.

Anies telah menyatakan siap maju sebagai calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024 dan mendapat dukungan dari tiga parpol.

“Sepertinya Anies ini belum ada pembeda dari calon yang lain, ya,” ujar Adi, Sabtu, (25/2/2023).

Penilaian tersebut berdasarkan hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan bahwa elektabilitas Anies sebagai capres 2024 tidak kunjung naik signifikan.

Meski didukung oleh Koalisi Perubahan, imbuh Adi, Anies belum bisa menyuarakan isu terkait perubahan positif dari masa pemerintahan Jokowi saat ini.

“Mereka enggak pernah mengatakan IKN itu infrasturuktur proyek yang gagal. Anies itu tidak pernah mengatakan Jokowi rajin utang. Jadi, kekuatan Anies itu karena nyerang pemerintah. Dan itu tidak dilakukan,” ungkap dia.

Tidak adanya serangan maupun gebrakan dari Anies, menurut Adi, akan berdampak pada pemikiran masyarakat untuk tidak mendukung Anies.

Baca juga: PKS Yakin Kena Imbas Dukung Anies Baswedan Jadi Calon Presiden, Targetkan 86 Kursi di Senayan

“Akhirnya pemilih-pemilih kritis itu masih menyembunyikan pemikirannya. Ya, untuk apa memilih Anies kalau Anies, ya, sama saja dengan Jokowi, gitu loh,” ucap pria tersebut.

Menurutnya, jika Anies tidak segera menyuarakan perubahan yang positif dari era pemerintahan Jokowi, masyarakat akan berpendapat bahwa Anies hanya akan melanjutkan era pemerintahan Jokowi tanpa adanya perubahan yang nyata.

“Kalau ujung-ujungnya Anies itu ingin melanjutkan Jokowi, calon lain seperti Ganjar (Pranowo) jauh lebih keliatan ‘Jokowi banget’ lah, kira-kira begitu,” ucap Adi.

Diketahui, hasil survei yang diselenggarakan Litbang Kompas pada Januari 2023 menunjukkan, Ganjar akan mengungguli Anies Baswedan bila pemilihan presiden hanya diikuti dua calon atau head to head.

Berdasarkan simulasi tersebut, Ganjar memiliki elektabilitas 60,2 persen, sedangkan Anies memiliki tingkat keterpilihan di angka 39,8 persen.

Baca juga: PKS Tegaskan Anies Baswedan Bukan Penebar Kebencian tapi Penebar Keadilan

Itu berarti jarak keterpilihan keduanya menjadi 20,4 persen, semakin lebar dari survei sebelumnya yang selisihnya 5,6 persen.

Adapun survei ini berlangsung pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023, serta melibatkan 1.202 responden dari 38 provinsi di Tanah Air.

Jajak pendapat dilakukan melalui wawancara tatap muka, dan sampel ditentukan secara acak melalui metode pencuplikan sistematis bertingkat. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Elektabilitas Anies Tak Kunjung Naik, Pengamat: Kekuatannya Nyerang Pemerintah, tapi Tak Dilakukan"

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved