Kisah David Sebelum Dianiaya, Ikut Jejak Ayah Jadi Mualaf, Perdalam Ilmu Agama di Pondok Pesantren

Sebelum terjadi kasus penganiayaan yang dialaminya, sosok David dikenal sebagai santri dan mualaf mengikuti jejak sang ayah

Editor: Hilda Rubiah
Facebook Gus Yaqut/Twitter Guntur Romli
Kisah David menjadi santri di Pondok Pesantren Bogor, Ikuti jejak ayah menjadi mualaf 

TRIBUNJABAR.ID - Sosok David, anak petinggi GP Ansor menjadi korban penganiayaan anak pejabat Ditjen Pajak bernama Mario Dandy Satrio masih menjadi perbicangan.

Karena kekerasan yang dialaminya, David mengalami koma beberapa hari karena mengalami pembekakan otak.

Kendati begitu, kini dikabarkan kondisi David sudah sadar namun masih dirawat.

Sebelum terjadi kasus penganiayaan tersebut, sosok David dikenal sebagai santri.

Ia pernah membuat jajaran GP Ansor kagum karena memutuskan mengambil jalannya sendiri sebagai mualaf mengikuti ayahnya.

Baca juga: Sosok A Pacar Mario Dandy, Diduga Jadi Pemicu Penganiayaan terhadap David, Terungkap Motifnya

Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut bahkan membagikan foto David ketika di pesantren.

David mengalami luka serius setelah dianiaya secara sadis oleh anak Rafael Alun Trisambodo, Mario Dandy Satrio.

Anak dari pengurus GP Ansor Jonathan Latumahina, David, dianiaya di Komplek Grand Permata, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pukul 18.00 WIB, Senin (20/2/2023).

Akibat penganiayaan sadis oleh Mario Dandy Satrio, David hingga kini masih terbari di Ruang ICU RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan.

Sudah lima hari lamanya David mengalami koma.

Gus Yaqut pun mengajak masyarakat untuk mendoakan David.

Ia juga membagikan cerita soal Jonathan Latumahina yang mengajak anaknya, David untuk turut masuk Islam.

Inilah kondisi terkini David anak petinggi GP Ansor yang dianiaya oleh Mario Dandy Satriyo anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Inilah kondisi terkini David anak petinggi GP Ansor yang dianiaya oleh Mario Dandy Satriyo anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP). (Twitter @YaqutCQoumas)

Kejadian itu terjadi 2019 silam.

Jonathan yang karin disapa Jo itu, mengantarkan David masuk Pesantren Inggris Assalam Bogor.

Ada dua foto yang dibagikan Gus Yaqut.

Foto pertama, terlihat Jo membawa koper hijau.

Di sampingnya tampak David kecil yang sudah membawa peralatan untuk mondok di Pesantren Inggris Assalam Bogor.

"Sahabatku Jonathan Latumahina (Abu qitmr) yang beberapa tahun lalu memutuskan menjadi umat Kanjeng Nabi Muhammad,

hari ini mengantarkan jagoannya, David, yg Ramadlan lalu menyusul boponya menjadi mualaf, mondok di Pondok Pesantren Inggris Assalam Gunung Geulis Bogor.

Mohon para sahabat berkenan mendoakan anak dan bapaknya itu berkah dan barokah hidupnya, manfaat dunia akherat dan selalu mencintai tanah tumpah darahnya. Amiin.." tulis Gus Yaqut.

Baca juga: Sosok Petinggi GP Ansor yang Anaknya Dianiaya Anak Pejabat Ditjen Pajak, Kini Dibela Menteri Agama

Tak hanya Gus Yaqut, Mohammad Guntur Romli juga turut menceritakan kisah ayah dan anak ini.

Menurut Guntur Romli, David memang mengikuti jejak Jo untuk masih Islam.

David masuk Islam atas pilihannya sendiri.

Menurut Guntur Romli, di Pesantren Inggris Assalam Bogor, David dididik menjadi santri dan mencintai agamanya.

Ia juga dikenalkan pemikiran Gus Dur.

"Sejak masuk Islam, atas pilihannya sendiri, David ikut jejak bapaknya Jo, dia masuk pesantren Assalam Bogor, dididik menjadi santri, mencintai ulama, termasuk dikenalkan pemikiran2 Gus Dur," cuit Guntur Romli.

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved