Ramadhan 2023

Arti Bulan Syaban, Diangkatnya Amalan-amalan hingga Kesempatan Menghapus Dosa, Berikut Keutamannya

Saat ini umat muslim tengah menyambut bulan Syaban 1444 H. Berikut adalah arti bulan Syaban lengkap dengan keutamaannya

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Freepik
ilustrasi - Arti Bulan Syaban, Diangkatnya Amalan-amalan hingga Kesempatan Menghapus Dosa, Berikut Keutamannya 

Allah SWT menambal dan menutupi kegundahan hati hamba-Nya di bulan Syaban tersebut.

Dalam pengertian di atas, bulan Syaban diartikan menambal, agar umat Muslim menyempurnakan ibadahnya.

Terlebih, hal yang istimewa di bulan Syaban inilah amal-amalan manusia diangkat dilaporkan kepada Allah SWT.

Ilustrasi - Kata-kata Mutiara Ucapan Menyambut Bulan Syaban Berisi Doa Penuh Makna, Cocok Dijadikan Status atau Kirim di Grup WA
Ilustrasi -  Bulan Syaban (Canva)

Sebagaimana dijelaskan dalam hadis, dari Usman bin Zain, Rasulullah SAW bersabda,

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

“Bulan Syaban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan.”

“Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini hasan).
 
Pada bulan Syaban ini pula umat Muslim dianjurkan memperbanyak ibadah dan amalan-amalan saleh lainnya.

Seperti puasa sunah, melunasi utang puasa sebelum Ramadhan, menjauhi perbuatan syirik dan memperbanyak amalan ibadah dan ketaatan lainnya.

Baca juga: Doa-doa Menyambut Bulan Syaban, termasuk Doa Taubat dan Doa agar Umur Disampaikan ke Bulan Ramadhan

Keutamaan Bulan Syaban

Berikut ini TribunJabar.id rangkum beberapa keutamaan bulan Syaban dan amalan yang dapat dikerjakan umat muslim.

1. Berpuasa

Pada bulan ini Rasulullah SAW memperbanyak puasa di bulan Syaban.

Sebagimana dijelaskan dalam hadis diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha,

عَنْ عَائِشَةَ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا- قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ, فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ.

Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha bahwasanya dia berkata, “Dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sampai kami mengatakan bahwa beliau tidak berbuka, dan berbuka sampai kami mengatakan bahwa beliau tidak berpuasa. 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved