Ini Penyebab Harga Beras di Pasaran Bergejolak Menurut Bulog Cirebon, Bukan karena Cuaca Buruk
Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Budi Sultika, mengungkapkan sejumlah penyebab harga beras di pasaran bergejolak.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Budi Sultika, mengungkapkan sejumlah penyebab harga beras di pasaran bergejolak.
Salah satunya adalah menurunnya suplai beras ke pasaran akibat para petani di sejumlah daerah belum memulai masa panen raya sehingga berdampak pada pasokannya.
Selain itu, menurut dia, saat ini sebagian besar petani di daerah-daerah di sepanjang garis pantai utara Jawa (Pantura) juga justru baru memulai musim tanam.
"Ada (petani) yang sudah panen, tapi sekupnya kecil, bukan panen raya," ujar Budi Sultika saat ditemui di Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Jalan Pemuda, Kota Cirebon, Jumat (17/2/2023).
Baca juga: Bulog Cirebon Bakal Terima 5.000 Ton Beras Impor dari Thailand, Ternyata Ini Tujuannya
Ia memperkirakan, para petani di wilayah Cirebon, Indramayu, Kuningan, Majalengka, dan sekitarnya baru memasuki masa panen raya mulai awal atau pekan kedua Maret 2023.
Karenanya, pihaknya menyebut hal-hal semacam itu turut menjadi pemicu gejolak harga beras di pasaran, khususnya di wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon.
Namun, Budi memastikan cuaca buruk tidak terlalu memengaruhi gejolak harga beras karena sejauh ini dari hasil pemantauan lapangan hanya berdampak di daerah luar Cirebon.
"Itu (cuaca buruk) tidak berdampak terhadap gejolak harga beras di Cirebon, hanya wilayah Jateng dan lainnya ada pengaruh karena banjir," kata Budi Sultika.
Baca juga: Harga Beras Capai Rp 13 Ribu per Kilogram, Emak-emak di Majalengka Rela Berdesakan Beli Beras Murah
Ia menyampaikan, selama ini Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon biasa menyerap padi hasil panen para petani di wilayah Cirebon, Majalengka, dan Kuningan.
Sejauh ini, Bulog juga rutin menyalurkan beras melalui agen hingga operasi pasar murah yang bekerja sama dengan pemerintah daerah yang diselenggarakan hampir setiap hari.
"Kami dari Bulog tetap melepas beras medium di harga Rp 8.300 per kilogram untuk pembelian dari gudang dan Rp 9.400 saat operasi pasar karena dikemas per lima kilogram," ujar Budi Sultika. (*)
Stok Berlimpah Tapi Harga Tak Turun, Kenapa Operasi Pasar Beras Pemerintah Kurang Efektif? |
![]() |
---|
Curhatan Tasya Farasya sempat Ungkap Kelakuan Suami Bikin Heran ke Nagita Slavina: Sampai Speechless |
![]() |
---|
Harga Beras Premium di Kota Bandung Sudah Lebihi HET, Harga Beras Medium Turun Tipis |
![]() |
---|
Fakta Miris 7 Kasus Gantung Diri di Tasikmalaya: Masih Muda, Terlilit Judi Online hingga Depresi |
![]() |
---|
Anggota Komisi II DPRD Jabar Dorong Pemerintah Awasi Kenaikan Harga Beras di Pasaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.