Isra Miraj 1444 H

Isra Miraj: Kisah Perjalanan Nabi Muhammad SAW Ketika Melihat Langsung Gambaran Surga dan Neraka

Peristiwa Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Al Aqsa ke surga.

freepik
Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa bersejarah dalam Islam, yang dimana didalamnya terdapat perintah bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat. 

رَأَيْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي رِجَالًا تُقْرَضُ شِفَاهُهُمْ بِمَقَارِيضَ مِنْ نَارٍ، فَقُلْتُ: يَا جِبْرِيلُ مَنْ هَؤُلَاءِ؟ قَالَ: هَؤُلَاءِ خُطَبَاءُ مِنْ أُمَّتِكَ، يَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ، وَيَنْسَوْنَ أَنْفُسَهُمْ، وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلَا يَعْقِلُونَ

“Pada malam di-isra’-kan, aku melihat sejumlah laki-laki yang digunting bibirnya dengan gunting api. Aku bertanya (pada Jibril), ‘Wahai Jibril, siapakah mereka?’

Ia menjawab, ‘Mereka adalah para khatib dari kalangan umatmu. Mereka memerintah kebaikan pada orang lain, namun mereka sendiri lupa akan dirinya sendiri.

Mereka membaca Alquran, apakah mereka tidak memikirkannya?’” (HR. Ahmad).

Informasi hadits ini jelas menguatkan kandungan ayat yang menyatakan, “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan,” (QS. Ash-Shaf [61]:

Selanjutnya hadits yang diterima Abu Hurairah menggambarkan keadaan umat yang suka makan hasil riba.

Lebih lengkapnya, Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam menuturkan:

رَأَيْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي لَمَّا انْتَهَيْنَا إِلَى السَّمَاءِ السَّابِعَةِ فَنَظَرْتُ فَوْقِي فَإِذَا أَنَا بِرَعْدٍ وَبَرْقٍ وَصَوَاعِقَ قَالَ: وَأَتَيْتُ عَلَى قَوْمٍ بُطُونُهُمْ كَالْبُيُوتِ فِيهَا الْحَيَّاتُ تُرَى مِنْ خَارِجِ بُطُونِهِمْ فَقُلْتُ: مَنْ هَؤُلَاءِ يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ هَؤُلَاءِ أَكَلَةُ الرِّبَا

“Pada malam di-isra-kan, ketika sampai di langit ke tujuh, aku melihat ke atasku. Ternyata aku melihat halilintar, kilat, dan petir. Kemudian, aku diperlihatkan pada suatu kaum yang perutnya (besar) seperti rumah yang penuh dengan ular dan ular-ular itu terlihat dari luar.

Aku bertanya (pada Jibril), ‘Siapakah mereka, Jibril?’

Ia menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang yang suka makan hasil riba.’ Demikian yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah.

Sementara dalam riwayat Samurah ibn Jundab, orang yang suka makan riba digambarkan dengan seorang laki-laki yang berenang di suatu sungai, dan mulutnya dijejali dengan batu.

Demikian sebagaimana yang diceritakan Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam.

رَأَيْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي رَجُلًا يَسْبَحُ فِي نَهَرٍ وَيُلْقَمُ الْحِجَارَةَ، فَسَأَلْتُ مَا هَذَا، فَقِيلَ لِي: آكِلُ الرِّبَا

“Pada malam di-isra-kan, aku melihat seorang laki-laki yang berenang di sebuah sungai, dan disuapi dengan batu. Setelah aku tanyakan, disampaikan kepadaku, ‘Itu adalah orang yang suka makan riba,’” (HR. Ahmad).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved