Sempat Ambles, Jembatan di Conggeang Sumedang Kini Ambruk Total, Warga Terpaksa Seberangi Sungai

Jembatan tersebut satu ujungnya menyentuk ke dasar sungai. Warga tak bisa menggunakan jembatan itu. Akibatnya mereka nekat mengarungi sungai.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Istimewa/ Emid Koswara, Kades Babakan Asem
Jembatan penghubung Kecamatan Conggeang dan Kecamatan Paseh di Desa Babakan Asem, Conggeang, Kabupaten Sumedang ambruk, Senin (6/2/2023) dini hari. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Jembatan penghubung Kecamatan Conggeang dan Kecamatan Paseh di Desa Babakan Asem, Conggeang, Kabupaten Sumedang ambruk, Senin (6/2/2023) dini hari.

Emid Koswara, Kades Babakan Asem mengatakan peristiwa itu merupakan lanjutan dari peristiwa ambles yang dibiarkan. Jembatan itu sempat ambles bagian kecilnya pada 27 Januari 2023.

"Ini akibat tidak ada respons. Sudah saya hubungi berbagai pihak, yaitu pemerintah kabupaten, tapi tak ada respons," kata Emid kepada TribunJabar.id melalui sambungan telepon.

Emid mengatakan, jembatan itu ambruk karena kondisinya yang rusak tapi tetap dipergunakan warga melintas tanpa ada perbaikan. Ambruknya jembatan itu tidak dipicu banjir Sungai Cianda di bawahnya, bukan pula dipicu hujan.

Baca juga: Sempat Putus, Jembatan Gantung di Talaga Majalengka Sudah Bisa Dilalui Pejalan Kaki

"Ini jembatan yang beberapa waktu lalu ada seorang pemotor yang terperosok dan hanyut, nyawanya selamat," kata Kades.

Jembatan tersebut satu ujungnya menyentuk ke dasar sungai. Warga tak bisa menggunakan jembatan itu. Akibatnya mereka nekat mengarungi sungai.

"Tadi banyak anak-anak digendong oleh orang tua mereka, menyebrang sungai,"

"Ini karena sungai sedang surut. Kalau sedang banjir, mana mungkin bisa dilintasi," kata Kades.

Jika tak mau menyebrang sungai, warga, terutama pengendara kendaraan harus memutar lebih jauh 4 kilometer untuk terhubung dari Desa Babakan Asem ke Desa Padaasih atau Desa Padanaan.

"Warga terhambat aktivitasnya. Untuk mengangkut hasil panen menggunakan truk, jelas tidak bisa dan harus memutar. Jalan memutar juga cukup ekstrem menanjak,"

"Kami berharap segera ada penanganan. Ini statusnya jalan kabupaten. Kalau jalan desa, sudah kami eksekusi sejak awal perbaikannya," kata Emid.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved