Sudah Sebulan Minyakita Langka, Emak-emak di Majalengka Beralih ke Minyak Goreng Curah

Langkanya Minyakita membuat emak-emak yang sering membeli minyak program pemerintah tersebut beralih ke minyak goreng curah.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
Pedagang Kelontongan di Pasar Tradisional Sindangkasih Cigasong Majalengka 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA- Minyak Goreng Kemasan Rakyat (MGKR) yang dikenal dengan Minyakita saat ini langka di pasaran Kabupaten Majalengka.

Kondisi seperti itu membuat emak-emak yang sering membeli minyak program pemerintah tersebut beralih ke minyak goreng curah.

Caca (27), salah satu emak-emak asal Kelurahan Simpereum, Kecamatan Cigasong mengaku, sudah kesulitan membeli Minyakita di pasaran.

Menurutnya, beberapa kios pedagang kini tidak memiliki stok Minyakita.

"Ya betul langka sekarang, saya cari-cari di pasar gak ada, kata pedagang juga sudah lama gak jual Minyakita," ujar Caca kepada Tribun, Jumat (3/2/2023).

Hal serupa juga dirasakan emak-emak lainnya, Ayang (46).

Warga Kelurahan Majalengka Wetan itu mengaku, kerap membeli Minyakita karena harganya lebih murah dibanding dengan minyak goreng merek lain.

Namun saat ini, ia kesulitan mendapatkan minyak yang dipatok dengan harga Rp 14 ribu per liter itu.

Kondisi seperti itu, kata dia, membuat ibu dua anak itu kini beralih ke minyak goreng curah.

"(Minyak goreng) untuk memasak di rumah sekarang yang curah, karena sudah mulai terbiasa pake Minyakita, lebih murah. Jadi cari yang enggak mahal," ucap Ayang.

Sementara sebelumnya, Pedagang Pasar Tradisional Sindangkasih Cigasong Majalengka, Dani (48) mengatakan, Minyakita langka sudah sejak sebulan terakhir.

Akibatnya, para pedagang mengeluh karena minyak goreng itu menjadi salah satu barang yang paling dicari oleh masyarakat.

"Sudah gak ada Minyakita sebulan terakhir, kalau ada juga harganya Rp 15 ribu per liter, jadi modal satuannya sudah di atas harga HET," ujar Dani saat ditemui di lapak dagangannya, Selasa (31/1/2023).

Sehingga, daripada terus menjual minyak goreng di atas HET, Dani menyebut lebih baik menjual minyak goreng lainnya yang harganya tak jauh beda.

"Saya ambil dari sales, tapi sudah sebulan gak ambil karena harganya terus naik. Kalau kaya gitu kan mending jual minyak goreng lainnya gak jauh beda," ucapnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved