Keluarga Selvi Tabrak Lari Khawatir Masih Ada Tersangka Lain, Jangan Ada Orang yang dikorbankan
Keluarga Selvi Amalia Nuraeni korban tabrak lari mengaku terkejut dengan penetapan tersangka dalam kasus kecelakaan yang menewaskan mahasiswi.
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Kontributor Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Keluarga Selvi Amalia Nuraeni korban tabrak lari mengaku terkejut dengan penetapan tersangka dalam kasus kecelakaan yang menewaskan mahasiswi Universitas Suryakencana Cianjur.
Hal tersebut diungkapkan Bibi korban Eva Fatimah (36) saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler pada tribunjabar.id, Jumat (3/2/2023).
"Iya terkejut, karenakan pada awalnya yang muncul dibeberapa media massa orang itu tidak mengakui, lalu tiba-tiba sudah ditetapkan sebagai tersangka," katanya.
Baca juga: Tim Kuasa Hukum Sugeng, Tersangka Tabrak Lari, Sebut Adanya Kesewenang-wenangan Petugas
Penetapan tersangka dalam kasus kecelakaan yang dialami keponakanya hingga meninggal dunia, kata dia, membuat pihak keluarga alhamrhumah kebingungan.
"Sebelumnya mengaku tidak menambrak, lalu jadi tersangka, kan ini cukup membingungkan sekali bagi kami sebagai keluarga korban. Kalau percaya kita selalu berusaha untuk mempercayainya," kata dia,
Eva berpesan, bagi siapa pun pelaku yang sudah melindas keponakan kesayangannya tersebut semoga hatinya terketuk untuk mengakui perbuatanya.

"Mau sipil, polisi, sopir polisi, atau polsi, bahkan sopir polisi, semoga hatinya terketuk, untuk mengakuinya. Masa saja sudah melindas orang tidak merasa. Kita ini hanya manusia biasa," jelasnya.
Eva berharap, jangan sampai muncul ada orang yang dikorban dalam kasus kecalakan tersebut. Karena khawatir kalau pelaku sesungguhnya itu belum keluar.
"Jangan sampai ada orang yang dikorbankan, kalau misalnya sopir Audi yang sudah ditetapkan sebagai tersangka bukan pelaku sesungguhnya, karena hingga saat ini sopir itukan dari beberapa pemberitaan belum mengakuinya," kata dia.
Selain itu Eva berharap, apabila ada seseorang yang memang merasa bersalah atas kecelakaan tersebut agar segera mengakuinya.
"Kalau memang ada yang merasa, akui saja, pahalanya nanti akan lebih besar ke depanya dan hidup pun akan jauh lebih baik, dibandingkan sekarang, daripada harus menutupi kesalahan terus hidup tidak tenang," harapnya. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
Viral, Satu Keluarga Diserang Pemuda di Naringgul Cianjur Bawa Sajam, Anak-anak Nangis Dalam Mobil |
![]() |
---|
Imbas Keracunan MBG Massal, Wakil Ketua DPR Beri Peringatan Keras pada SPPG: Jangan Asal-asalan |
![]() |
---|
Ribuan Peserta Ikuti Edelweiss Running Festival 2025 di Cianjur |
![]() |
---|
Daftar Kabupaten dan Kota di Jawa Barat dengan Kasus Keracunan MBG, Korban Terbanyak di 4 Kecamatan |
![]() |
---|
Kasus Keracunan MBG di Cianjur, Polisi Mulai Periksa Mitra Dapur SPPG Sarampad |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.