Pembunuhan Sekeluarga

Duloh Dijanjikan Rp 500 Juta Saat Jalankan Misi Membunuh, Tapi Wowon Cuma Kasih Rp 200 Ribu

Solihin alias Duloh tidak pernah mendapatkan uang yang dijanjikan sesuai janji Wowon setelah selesai menjalankan misi.

Editor: Giri
Istimewa
Duloh mengaku hanya diberi uang Wowon sebanyak Rp 300 ribu bahkan Rp 200 ribu setelah selesai membunuh. Padahal janjinya Rp 500 juta. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Solihin alias Duloh tidak pernah mendapatkan uang yang dijanjikan sesuai janji Wowon setelah selesai menjalankan misi.

Duloh merupakan satu di antara tiga tersangka kasus pembunuhan berantai di Cianjur dan Bekasi, yang memakan korban sembilan nyawa.

Dia merupakan eksekutor.

Duloh mengatakan, dia mau menuruti kemauan Wowon demi uang.

Dia mengatakan itu kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/2/2023).

"Saya diiming-imingi pakai uang," kata Duloh.

Iming-iming uang itu diakui datang dari partner in crime Duloh bernama Wowon Erawan.

"Katanya saya akan dapat Rp 500 juta nanti kalau sudah selesai (melakukan pembunuhan) semuanya," lanjut Duloh.

Baca juga: Wowon Kuak Alasan Tak Segan Habisi Istri dan Mertua, Si Pembunuh Berantai Ungkap Motif Balas Dendam

Berdasarkan pemeriksaan penyidik di Polda Metro Jaya, tercatat sembilan nyawa direnggut oleh Duloh dengan tangannya sendiri.

Pertama, Halimah yang merupakan istri keempat Wowon.

Halimah diduga dibunuh pada 2016.

Kedua, Farida yang merupakan tenaga kerja wanita korban penipuan Wowon, Duloh, dan Dede Solehudin.

Ketiga, Siti yang juga merupakan tenaga kerja wanita korban penipuan.

Siti dibunuh dengan cara didorong ke laut.

Keempat, Wiwin yang merupakan istri pertama Wowon.

Jasadnya dikubur di lubang yang dibuat di dekat rumah Duloh.

Baca juga: Lihat Anaknya Rewel, Wowon dengan Entengnya Bilang ke Solihin: Ya Udah Pak, Anak Ini Habisin Saja

Kelima, Noneng yang merupakan ibu dari Wiwin.

Jasadnya dikubur di lubang yang sama dengan Wiwin.

Keenam, Bayu yang merupakan anak Wowon yang masih berusia dua tahun.

Ketujuh hingga kesembilan adalah Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi yang diracun di Bekasi.

Maimunah merupakan istri ketiga Wowon.

Sementara, Ridwan dan Riswandi adalah anak kandung dari Maimunah dari suaminya yang pertama.

Diakui Duloh, pembunuhan sebagian besar dilakukan dengan cara diracun dan dicekik.

Baca juga: Update Pembunuhan Berantai Cianjur, Wowon Ternyata Juga Incar Nyawa 7 TKW yang Masih di Luar Negeri

Namun, hingga aksinya terendus kepolisian dan akhirnya ditangkap, Duloh tidak pernah mendapatkan uang sebagaimana yang dijanjikan oleh Wowon.

"Belum pernah (dikasih uang oleh Wowon sesuai janji). Paling pernah dikasih Rp 300 ribu, kadang Rp 200 ribu kalau ada setoran dari (korban penipuan) di Arab Saudi," ujar Duloh.

"Kata Wowon, ya cuma buat jajan. Gitu doang," lanjut dia.

Kini, Wowon, Solihin, dan Dede telah ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka sementara ini dijerat menggunakan Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terkait pembunuhan berencana.

Penyidik Polda Metro Jaya masih akan melakukan pengembangan untuk mengetahui apakah masih ada korban ataupun pelaku lain.

Posko aduan pun dibuka penyidik di Cianjur untuk menjaring para terduga korban penipuan atau bahkan pembunuhan berantai Wowon dkk. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengakuan Duloh Sang Eksekutor Pembunuhan Berantai: Membunuh Karena Diiming-imingi Uang"

Baca berita lainnya di GoogleNews

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved