Transformasi Digital Bank Mandiri Menciptakan Values Baru, Dukung Kinerja Cemerlang

Bank Mandiri berhasil menciptakan values baru dengan transformasi digital yang juga mendukung kinerjaa cemerlang di 2022

Editor: Siti Fatimah
istimewa
Paparan Publik Laporan Keuangan Triwulan IV/2022 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 

“Kenyamanan nasabah dalam bertransaksi telah menjadi prioritas utama kami. Kini, digitalisasi Livin’ telah berhasil menghimpun seluruh solusi transaksi finansial hingga gaya hidup (lifestyle),”papar Darmawan.

Berkat penajaman bisnis yang diiringi dengan digitalisasi yang semakin matang, laju pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI)  Livin’ by Mandiri dan Kopra’ by Mandiri pun telah membuahkan hasil positif.

Baca juga: Apresiasi Loyalitas Nasabah Pebisnis, Bank Mandiri Tebar Hadiah Puluhan Juta Rupiah

Sampai dengan akhir Desember 2022 pendapatan non bunga Bank Mandiri secara bank only telah menembus Rp 27 triliun, dari jumlah itu FBI Livin’ dan Kopra by Mandiri masing-masing menyumbang pertumbuhan sebesar 13,11 % YoY dan 10 % YoY.

Digitalisasi Bank Mandiri juga membuat perseroan lebih efisien secara bisnis. Tercermin dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank Mandiri (bank only) yang turun hampir 10 % menjadi 57,35 % .

Ke depan, Darmawan mengatakan Bank Mandiri akan semakin mendorong pengembangan digital untuk menangkap potensi pertumbuhan bisnis secara jangka panjang, dan pada saat yang sama menghadirkan ragam solusi kebutuhan transaksi kepada nasabah baik ritel maupun wholesale.

Fungsi intermediasi Bank Mandiri yang semakin optimal tentunya sejalan kondisi perekonomian Indonesia yang kondusif.

Sampai dengan triwulan III / 2022, Indonesia dapat membukukan pertumbuhan ekonomi yang positif sebesar 5,72 % YoY dengan didukung kebijakan-kebijakan strategis pemerintah yang akomodatif, efektif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat sehingga meningkatkan aktivitas usaha dan mendorong iklim investasi yang inklusif dan berkualitas.

Kualitas Aset Terus Membaik

Performa bisnis yang solid ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang mengalami perbaikan secara bank only.

Per akhir 2022, rasio non performing loan (NPL) Bank Mandiri secara bank only berhasil menurun sebesar 93 basis poin (bps) secara YoY ke level 1,88 % .

Dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri juga telah melakukan pengelolaan portofolio kredit untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas, termasuk dengan menyediakan pencadangan yang mencukupi.

Baca juga: Pijak Usia Ke-24, Bank Mandiri Hadir Lebih Digital dan Kekinian

Walhasil, meski NPL relatif menurun, perseroan tetap melakukan peningkatan rasio pencadangan atau NPL coverage ratio mencapai sebesar 311 % pada akhir tahun 2022.

Restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 pun konsisten menunjukan tren yang melandai seiring dengan momentum pertumbuhan ekonomi.

Sampai dengan akhir Desember 2022 total restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 (bank only) di Bank Mandiri yaitu sebesar Rp 35,9 triliun, posisi ini bahkan sudah jauh menurun dibandingkan kondisi akhir tahun 2021 yang mencapai Rp 69,7 triliun.

"Sebagai langkah antisipasi potensi penurunan kualitas kredit, kami terus menjaga pembentukan pencadangan. Per akhir Desember 2022, Bank Mandiri telah membukukan biaya CKPN secara bank only sebesar Rp 10,3 triliun dengan rasio NPL coverage berada di level yang memadai," kata Darmawan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved