Pembunuhan Sekeluarga

Hujan Deras Selamatkan Hanna dari Pembunuhan oleh Wowon, Pulang dari Arab Saudi Tagih Uang ke Wowon

Dia adalah Hanna, seorang Tenaga Kerja Wanita yang baru saja kembali dari Arab Saudi.

Editor: Ravianto
abdi ryanda shakti/tribunnews
Dua korban penipuan tersangka pembunuhan berantai, Wowon Erawan alias Aki cs yang merupakan tenaga kerja wanita (TKW), Hanna dan Aslem menangis mencari dua sahabatnya yang juga korban yang hingga kini belum ditemukan, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/1/2023). 

"Hana baru ke Cianjur pada tanggal 8 Januari 2023, sesampainya di sana yang bersangkutan tidak bertemu dengan Dede di rumahnya dengan alasan Dede sudah satu minggu tidak pulang ke rumah," kata Panjiyoga.

Tak segan bunuh anak kandung

Wowon Erawan alias Aki tak segan membunuh anak kandungnya demi mendapatkan kesuksesan.

Wowon dan dua orang lainnya, Dede dan Duloh merupakan pelaku pembunuhan berantai dengan total korban 9 orang di Cianjur, Bekasi, dan Garut.

Dua anak menjadi korban kekejian tiga pelaku yakni Bayu (2) dan Neng Ayu (5).

Neng Ayu berhasil selamat setelah keluarganya keracunan di Bekasi. Namun Bayu meninggal dunia dan jasadnya dikubur pelaku di kediamannya di Cianjur.

Bayu dan Neng Ayu merupakan anak kandung Wowon hasil dari pernikahannya dengan Ai Maemunah.

Namun nahasnya, Wowon tega membunuh anak kandungnya sendiri. Apa alasannya?

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, mengungkapkan anak-anak menjadi target Wowon cs untuk dibunuh agar memberikan kesuksesan.

"Keterangan pelaku, ini tetap masih menjadi pencatatan penyidik terkait dengan kenapa anak-anak menjadi bagian daripada korban," ujarnya kepada wartawan, Selasa (24/1/2023),

"Secara hasil pemeriksaan, pengakuannya adalah untuk memberikan kesuksesan," jelas Trunoyudo.

Saat ini, polisi tengah mendalami kemungkinan adanya ritual pesugihan yang dilakukan Wowon Cs.

"Kalimat yang diucapkan kesuksesan berkarier tentunya kemampuan supranatural yang selama ini disampaikan, ya kemungkinan seperti itu (pesugihan)," ungkap Trunoyudo.

Trunoyudo menjelaskan, penyidik bekerja sama dengan tim psikologi forensik untuk mendalami latar belakang para tersangka melakukan tindak kejahatan tersebut.

"Tetapi kan secara scientific nanti perlu diungkap melalui psikologi forensik."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved