Warga yang Masuk Jalan Tol Jakarta-Cikampek di Karawang Pakai Sepeda Motor Ternyata Alami Depresi

Sanjani (29), warga Desa Sabajaya, Kecamatan Tirtajaya, Karawang, Jawa Barat, tiba-tiba pergi dari rumahnya menggunakan sepeda motor.

Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Cikwan Suwandi
Kapolsek Tirtajaya Iptu Wahyu Kurniawan mengatakan, warga Karawang yang mengendarai sepeda motor di jalan tol ternyata mengalami depresi. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi

TRIBUNJABAR.ID,KARAWANG - Sanjani (29), warga Desa Sabajaya, Kecamatan Tirtajaya, Karawang, Jawa Barat, tiba-tiba pergi dari rumahnya menggunakan sepeda motor.

Tiba-tiba saja, video Sanjani viral di media sosial.

Sambil mengendarai sepeda motor ia melajukan kendaraannya masuk ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju Jakarta.

"Saya mendapatkan laporan. Kalau video viral warga yang masuk tol menggunakan sepeda motor itu, anaknya dari warga saya. Kemudian saya langsung lacak keberadaannya," kata Kapolsek Tirtajaya Iptu Wahyu Kurniawan, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Polres Karawang Tegaskan Informasi Penculikan Anak Adalah Hoaks, Jika Ragu Lapor ke Kapolres

Wahyu kemudian menerima informasi bahwa Sanjani telah diamankan pihak PJR dan dibawa ke Dinas Sosial Karawang.

"Kemudian diamankan, motor diamankan ke Pos PJR Jatibening, sedangkan yang bersangkutan diantar ke sini (Kantor Dinsos Karawang)," kata dia.

Sanjani diamankan pihak PJR di kilometer 44 Tol Jakarta-Cikampek.

Ia masuk ke tol melalui Pintu Tol Karawang Barat mengikuti mobil dari belakang.

"Namun sepeda motornya mogok di km 44 arah Jakarta, " katanya.

Sanjani sendiri diketahui mengalami depresi.

"Menurut keterangan keluarga, Sanjani mengalami depresi, " kata Wahyu.

Kepala Dinas Sosial Karawang Ridwan Salam mengatakan, Sanjani diantar oleh PJR Korlantas setelah diketahui merupakan warga Karawang.

Setelah diserahterimakan Polres Karawang, Sanjani kemudian diserahkan ke Dinsos Karawang.

"Karena ada keluarganya kemudian kami serahkan ke pihak keluarga sebab segala keputusan ada di keluarga."

"Adapun untuk pengobatan bisa berkoordinasi dengan dinas kesehatan," kata dia. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved