Ramadhan 2023

Niat Puasa Qadha Bayar Utang Puasa Jelang Ramadhan 2023, Lengkap Tata Cara dan Doa Buka Puasanya

Berikut ini bacaan niat puasa qadha untuk membayar utang puasa Ramadhan tahun lalu, lengkap dengan tata cara puasa qadha dan bacaan doa buka puasanya.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Pixabay
Niat Puasa Qadha Bayar Utang Puasa Jelang Ramadhan 2023, Lengkap Tata Cara dan Bacaan Buka Puasanya 

TRIBUNJABAR.ID - Berikut ini bacaan niat puasa qadha untuk membayar utang puasa Ramadhan tahun lalu, lengkap dengan tata cara puasa qadha dan bacaan doa buka puasanya.

Saat ini, umat muslim menyambut bulan Rajab 1444 H yang merupakan bulan petanda dekatnya bulan Ramadhan 1444 H tiba.

Berdasarkan kalender Hijriah, tahun ini Ramadhan 2023 / 1444 H diprediksi jatuh pada 23 Maret 2023.

Sebagian muslim mungkin ada yang tak sempurna melaksanakan puasa Ramadhan tahun lalu karena halangan, hingga berutang puasa.

Seperti halangan karena haid untuk wanita, safar, dan udzur atau sakit.

Menjelang Ramadhan 2023 tiba, bagi muslim yang masih memiliki utang puasa dianjurkan segera puasa qadha.

Baca juga: Doa-doa Menyambut Bulan Rajab, termasuk Doa agar Umur Disampaikan ke Bulan Ramadhan, ini Keutamaanya

Adapun hukum utang puasa Ramadhan wajib diganti atau dibayar, satu di antaranya dengan cara puasa qadha.

Karena puasa qadha dilakukan tak setiap hari, barangkali sahabat muslim lupa bacaan niat puasa qadha tersebut.

Berikut ini bacaan niat puasa qadha puasa ganti Ramadhan, lengkap dengan tata cara puasa qadha dan bacaan doa buka puasanya.

Bacaan niat puasa qadha

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu Shouma Ghodin ‘an qadaa’in Fardho Romadhoona Lillahi Ta’alaa

Artinya: "Aku niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta’ala"
 
Tata Cara puasa qadha

Pada dasarnya dalam pelaksanaan puasa qadha tidak berbeda dengan puasa Ramadhan.

Karena puasa ganti, hanya bacaan niat saja yang berbeda.

Sebagaimana bacaan niat puasa qadha di atas.

Selebihnya, substansi dari pada pelaksanaanya adalah sama menahan makan dan minum atau nafsu.

Adapun berbuka puasa juga dilaksanakan setelah waktu matahari terbenam yakni waktu magrib.

Baca juga: Sejarah Bulan Rajab, Ternyata pernah Diagungkan Suatu Kaum di Masa Jahiliyah, Berikut Keutamaannya

Bacaan doa buka puasa qadha

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma Lakasumtu Wabika Aamantu Wa'alaa Rizqika Afthortu Birohmatika Yaa Arhamar Roohimiin.

Artinya:

"Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."

Demikian utang puasa atau puasa qadha dilaksanakan sesuai hari yang tak terlaksana saat puasa Ramadhan.

Karena wajib dibayar, maka sebaiknya utamakan untuk melaksanakan puasa qadha.

Bagaimana jika Lupa Jumlah Utang Puasa ?

Pertanyaan bagaimana jika lupa jumlah utang puasa juga kerap ditanyakan menjelang Ramadhan tiba.

Karena rentang membayar utang puasa Ramadhan sepanjang tahun hingga bertemu kembali Ramadhan, tak jarang seseorang lupa akan kewajibannya bahkan lalai.

Hal yang terkecil seperti lupa jumlah utang puasa.

Dikutip dari Tribunnews.com, Dr Aris Widodo, akademisi muslim dari UIN Surakarta menerangkan bahwa hendaknya setiap hutang itu harus dicatat.

Hal ini sebagai langkah antisipasi jika kedepannya seseorang tersebut lupa akan hutangnya, maka bisa melihat catatan tersebut.

Baca juga: Bayar Utang Puasa Selain Puasa Qadha dengan Fidyah, Berikut Ketentuan dan Tata Cara Membayar Fidyah

Hal ini sesuai dalam surat al-baqarah ayat 282 yang berbunyi "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya".

Namun, jika kita tidak mencatat hutang tersebut dan lupa berapa jumlahnya, maka bisa mengambil jumlah yang lebih banyak.

Dalam hal ini bisa merujuk pada Hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Apabila diantara kalian lupa atau ragu tentang sholatnya, maka hendaklah dia membuang keraguan itu dan mengambil yang yakin".

Dalam hal kaitanya dengan puasa, maka bisa mengambil beban yang lebih banyak, misal ragu hutang puasanya tujuh atau delapan hari, maka dianjurkan untuk mengambil yang delapan hari.

"Karena kita akan merasa akan yakin dengan itu, kita menutup yang tujuh sekaligus yakin dengan yang delapan," tutur Aris, dalam program Tanya Ustaz Tribunnews.com.

Hal ini juga sesusai dengan kutipan hadist, "Da'maa yuribuuka ila maa laa yuribuka" yang artinya Tinggalkan hal-hal yang meragukanmu.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved