Dorong Penurunan Angka Stunting di Bandung, Ternyata Begini yang Dilakukan Dinkes Kota Bandung

Dinas Kesehatan Kota Bandung membagikan alat antopometri kit yang merupakan alat pengukur berat badan dan tubuh anak.

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Darajat Arianto
dok Humas Kota Bandung
Foto Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana. Alat antopometri kit diberikan di Posyandu Anggrek RW 5 (Kampung Rajut), Kelurahan Binong, Kecamatan Batununggal, yang secara langsung diberikan Yunimar Mulyana, Rabu (18/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Kesehatan Kota Bandung membagikan alat antopometri kit yang merupakan alat pengukur berat badan dan tubuh anak.

Alat tersebut telah menjadi pengukur berat dan tubuh anak menggantikan peran timbangan konvensional yang biasa dijumpai di posyandu.

Pembagian alat antopometri kit ini diberikan di Posyandu Anggrek RW 5 (Kampung Rajut), Kelurahan Binong, Kecamatan Batununggal, yang secara langsung diberikan oleh Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana.

Yunimar menjelaskan, alat antopometri kit ini menjadi salahsatu upaya Pemkot Bandung dalam menurunkan angka stunting.

Sebab, dengan alat ini, katanya, human eror dalam pengukuran tubuh anak bisa ditekan.

"Kami bisa deteksi anak yang berpotensi stunting dan segera melakukan penanganan," ujarnya, Rabu (18/1/2023).

Selain hadirnya, alat antopometri kit, lanjutnya, di level kewilayahan percepatan ODF 100 persen pun perlu untuk mendukung penurunan angka stunting.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Kota Bandung, Roro Theresia Widuri mengatakan ada sebanyak 350 alat antopometri kit di 2022 yang disalurkan.

Kemudian, pada 2023 Pemkot Bandung akan membagikan sebanyak 300 alat tersebut, sehingga diharapkan seluruh posyandu mendapatkannya.

Sejumlah inovasi Kota Bandung dalam upaya penurunan stunting pun terus digencarkan dan dilakukan, di antaranya:

- Aplikasi Bandung Tanginas

- Beas Bereum atau bekal anak sekolah bergizi enak dan murah

- Rembulan atau remaja bandung unggul tanpa anemia

- Sigurih atau studi intensif gizi untuk remaja indonesia hebat

- Buruan SAE yang merupakan budidaya pekarangan dan pengolahan pangan sehat

- Upaya peningkatan pendapatan keluarga (UP2K) melalui pemodalan dan peningkatan keterampilan

- Bang Kasep atau bangga kagungan septictank untuk pencapaian ODF 100 persen. (*)

Silakan baca berita Tribunjabar.id terbaru lainnya, klik di GoogleNews

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved