Polemik Bordir Tasikmalaya, Jadi Warisan Budaya Takbenda, tapi Pengrajinnya Banyak Gulung Tikar

Pengrajin bordir Tasikmalaya yang merupakan Warisan takbenda Indonesia, diketahui saat ini banyak mengalami kebangkrutan

Tribun Priangan/ Aldi M Perdana
Bengkel pengrajin bordir yang sepi akibat menyusutnya jumlah para pekerja karena pengrajin bordir sudah tidak mampu membayar upahnya. 

Sedang belakangan ini, harga bahan baku benang telah naik sampai Rp 10.550 dan kain organdi yang sebelumnya Rp 5000, juga telah naik sampai Rp 8000 per meter.

Kendati demikian, harga beli bordiran kebaya di pasaran per buahnya tetap bertahan di angka Rp 35.000, meski harga bahan baku benang telah naik lebih dari 300 persen dan kain organdi naik lebih dari 50 persen.

Oleh karena itu, Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto merespons masalah kebangkrutan yang dialami 50 persen pengrajin bordir akibat kenaikan harga bahan baku di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

“Nanti saya pelajari lebih jauh, faktor kenaikannya (red: kenaikan bahan baku bordir) seperti apa, begitu kira-kira,” ungkap Ade kepada TribunPriangan.com saat ditemui di Pendopo Baru pada Sabtu (14/1/2023).

Ade mengaku sampai saat ini belum mendapat laporan resmi terkait permasalahan kenaikan bahan baku bordir yang berdampak pada bangkrutnya 50 persen pengrajin bordir di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengingat audiensi Paguyuban Pengrajin Bordir Tasikmalaya bersama anggota dewan, baru digelar akhir tahun lalu.

“Kita sebelum melakukan langkah-langkah, paling tidak tahu dulu ‘penyakitnya’ seperti apa,” lanjut Ade.

Pihaknya, lanjut dia, jika perlu akan langsung melakukan investigasi terhadap permasalahannya.

“Seandainya nanti ternyata ada urusan dengan transportasi, saya ‘kan nanti bisa memberikan bantuan subsidi transportasi, sehingga harga (bahan baku bordir) kembali normal,” terangnya.

Ade juga rencananya akan meminta laporan khusus terkait kenaikan harga bahan baku bordir ini, sehingga pihak pemerintah dapat menyelesaikan permasalaham tersebut.

“Tapi yang jelas, permasalahan sekecil apapun yang memberatkan masyarakat, insya Allah kami atensi,” pungkasnya. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved