Peresmian Underpass Depok Tinggal Menghitung Hari, Kini Sedang Pengerjaan Karya Seni Biar Estetik

Underpass Dewi Sartika di Kota Depok yang sudah dibangun sejak 14 Februari 2022 segera diresmikan dalam beberapa hari ke depan.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Istimewa
Pekerja tengah mendesain Underpass Dewi Sartika di Kota Depok dengan karya seni. Underpass ini tinggal diresmikan. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Underpass Dewi Sartika di Kota Depok yang sudah dibangun sejak 14 Februari 2022 segera diresmikan dalam beberapa hari ke depan.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, mengatakan, peresmian underpass tersebut sedang dipersiapkan seremonialnya.

Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirto Yuliono, mengatakan, pembangunannya sudah selesai.

Namun masih ada upaya penuntasan berupa pembuatan karya seni di sepanjang underpass sejak awal Januari 2023.

"Seperti yang pernah disampaikan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, saat meninjau pembangunan underpass Depok pada Agustus 2022 lalu, sepanjang underpass ini akan didesain pula dengan estetikanya yang bagus. Ada karya seni sehingga ini menjadi kebanggaan warga Kota Depok," kata Bambang di Bandung, Kamis (12/1/2023).

Pembangunan underpass tersebut merupakan hasil kolaborasi Pemprov Jabar dan Pemerintah Kota Depok.

Baca juga: Kakanwil Kemenkumham Jabar, R. Andika Dwi Prasety Tinjau Rutan Depok

Underpass Jalan Dewi Sartika memiliki panjang jalur 970 meter dengan underpass sepanjang 470 meter.

Infrastruktur ini dibangun sebagai jawaban atas keluhan masyarakat akan persoalan kemacetan arus lalu lintas di kawasan tersebut.

Arus lalu lintas yang lancar diharapkan mendukung aktivitas perekonomian. 

"Dengan adanya underpass, pengguna kendaraan tidak perlu lagi menunggu kereta melintas, sehingga diharapkan mengurangi potensi kemacetan," katanya.

Proyek underpass ini diharapkan dapat menyelesaikan persoalan macet yang ditimbulkan oleh perjalanan kereta api listrik atau KRL.

Underpass ini akan menghilangkan pertemuan lalu lintas dengan jalur kereta api.

"Jalan Dewi Sartika memang dikenal dengan biang macet, selain lokasinya yang melintasi Pasar Depok Lama, kemacetan juga turut disebabkan dengan perlintasan sebidang kereta api," katanya.

Baca juga: Panel Kayu dari Depok Merambah Eropa, Jepang, dan Amerika

Pemerintah Kota Depok telah melakukan skenario dengan memberlakukan sistem satu arah (SSA) sejak 2017.

Namun, kebijakan itu tidak lantas menghilangkan kemacetan pada jalur tersebut.

Jalan Dewi Sartika sebelumnya tiap menit harus berhenti (karena) ada lintasan kereta api sebidang yang bikin macet berkepanjangan. 

Rencana pembangunan underpass ini mencuat pada 2019, dan mulai lelang dini pra-DPA pada 2021 dengan pemenang PT Nindya Karya nilai anggaran hasil lelang Rp 108,6 miliar.

Sedangkan untuk biaya pembebasan lahan lebih kurang seluas 8.865 meter persegi menelan biaya Rp 189 miliar yang dibiayai APBD Kota Depok.

Sedangkan ground breaking atau peletakan batu pertama dilakukan Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada 14 Februari 2022. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved