Hilang 7 Tahun di Arab, Keberadaan Maryam TKW Indramayu Akhirnya Diketahui, Gaji Tak Pernah Dibayar
HAYA (34), keponakan Maryam, mengatakan mereka kehilangan kontak sejak bibinya berangkat sebagai TKW ke Uni Emirat Arab (UEA), tujuh tahun lalu.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - KAGET, sedih, sekaligus bahagia dialami keluarga Maryam (45). Selama bertahun-tahun TKW Indramayu atau Tenaga Kerja Wanita ini tak diketahui nasibnya.
Keberadaannya akhirnya diketahui berkat media sosial.
HAYA (34), keponakan Maryam, mengatakan mereka kehilangan kontak sejak bibinya berangkat sebagai TKW ke Uni Emirat Arab (UEA), tujuh tahun lalu.
Selama itu pula, mereka tak tahu apakah Maryam selamat, bernasib baik, dan masih hidup atau sebaliknya.
Berulang kali, ujar Haya, mereka berupaya mencari kabar Maryam, termasuk mendatangi perusahaan yang memberangkatkan Maryam ke Arab.
Namun, mereka hanya menjawab Maryam dalam kondisi sehat, akan tetapi tak pernah memberi tahu di mana Mayam sebenarnya berada dan nomor kontak yang bisa mereka hubungi untuk berkomunikasi langsung dengan Maryam.
Baca juga: Berkat Medsos, Maryam TKW Asal Indramayu yang Hilang 7 Tahun Ditemukan, Keluarga Bahagia tapi Sedih
Pihak keluarga, ujar Haya, bahkan sempat beberapa kali mendatangi dukun untuk mencoba mencari tahu keberadaan Maryam.
Namun, tak juga menemukan titik terang. Keluarga bahkan sempat menyangka Maryam sudah meninggal dunia di luar negeri.
"Alhamdulillah, awal tahun 2023 ini ternyata ada yang menyebar kabar soal bibi saya, nyebar video melalui facebook. Benar itu bibi saya. Bibi saya ternyata masih hidup," ujar Haya saat ditemui di Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, yang juga kampung halaman Maryam, Minggu (8/1).
Belakangan diketahui, video yang viral itu, dibuat oleh rekan Maryam yang juga menjadi TKW di keluarga majikan di mana Maryam bekerja.
Dalam video itu Maryam meminta tolong agar bisa segera dipulangkan ke Indonesia.
Dalam rekaman video itu juga diungkapkan perlakuan majikan Maryam yang tak pernah mengizinkan Maryam untuk memberikan kabar tentang kondisinya kepada keluarganya.
Maryam mengaku, ia juga tak diizinkan untuk keluar rumah.
Bahkan, gaji selama tujuh tahun bekerja di sana juga belum dibayar oleh majikannya.
Ini pula, yang menurut Hana, membuat keluarga di Indramayu sedih, sekalipun di sisi lain gembira karena tahu bahwa Maryam masih hidup.
Ia berharap pemerintah Indonesia bisa membantu memulangkan Maryam ke Indramayu.
"Syukur-syukur uang gajinya juga bisa dibayarkan," ujarnya.
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Akhmad Zaenuri, mengaku tengah menunggu pihak keluarga Maryam memberikan laporan dan surat kuasa kepada mereka terkait Maryam.
Begitu mendapat surat kuasa dari keluarga Maryam, SBMI akan secepatnya menindaklanjuti kasus ini.
"Jadi, kami sekarang ini masih menunggu," ujarnya, kemarin.
Begitu mendapat surat kuasa, ujar Akhmad, mereka juga akan berkoordinasi dengan Kemenlu dan KBRI negara setempat untuk menyelamatkan Maryam. Ia berharap, Maryam bisa segera diselamatkan dan dibawa pulang ke Tanah Air.
"Termasuk hak-haknya agar dapat dipenuhi," ujarnya. (tribuncirebon/handhika rahman)
Viral Anak Polisi Pukul Guru Gara-gara Dihukum, Orang tua Diduga Diam Tak Bereaksi |
![]() |
---|
50 Ucapan Selamat HUT ke-80 PMI Berisi Doa Penuh Makna, Cocok Dijadikan Status di Media Sosial |
![]() |
---|
30 Kata-kata Ucapan Selamat HUT ke-80 PMI Penuh Makna, Bagikan di Instagram, Facebook hingga Threads |
![]() |
---|
Viral Pilu Balita di Juntinyuat Indramayu Ditemukan Menangis di Samping Jasad Ayahnya, Ibu Jadi TKW |
![]() |
---|
40 Kata-kata Ucapan Selamat Hari Demokrasi 2025 Diperingati 15 September, Update Status di Medsos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.