Baru Saja Mak Esim Selesai Makan Bakso, Rumahnya di Ciamis Diterjang Angin Puting Beliung

Karena kondisi rumahnya sudah basah kuyup, Mak Esim terpaksa mengungsi ke rumah anaknya yang tinggal di Rajadesa, Ciamis.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Kondisi rumah Mak Esim (64) di Kampung Cipala RT 05 RW 03, Dusun Cibogor, Desa/Kecamatan Panawangan, Ciamis, yang atap gentingnya rontok berjatuhan diterjang angin puting beliung Rabu (5/1/2023) sore.  

Laporan Wartawan Tribunjabar.id Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Rumah Mak Esim (64) di Kampung Cipala RT 05 RW 03, Dusun Cobogor, Desa/Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, termasuk salah satu dari 55 rumah yang rusak akibat terjangan angin puting beliung pada Rabu (4/1/2023) sore.

Hampir semua genting atap rumah Mak Esim rontok disapu angin kencang.

Seluruh isi rumah basah kuyup karena atap sudah rontok tak bisa lagi menahan guyuran hujan yang deras turun setelah angin kencang berlalu.

Karena kondisi rumahnya sudah basah kuyup, Mak Esim terpaksa mengungsi ke rumah anaknya yang tinggal di Rajadesa, Ciamis.

Baca juga: Angin Puting Beliung di Ciamis Mencekam Warga, Gemuruhnya seperti Pesawat Tempur Lewat

“Tadi dijemput anak ke Rajadesa, jadi ngungsi dulu. Tadi pagi ke sini lagi, lihat rumah yang sudah basah kuyup. Kasur, bantal, baju pakaian, segala macamnya dijemur dulu. Beras di dapur juga basah. Kan semuanya bocor, atapnya hiber (terbang),” tutur Mak Esim kepada Tribun, Kamis (5/1/2023).

Waktu kejadian angin kencang Rabu sore tersebut, menurut Mak Esim, yang ada di rumah ada tiga orang, yakni Mak Ecim, seorang anaknya, dan seorang cucunya.

“Kami lagi istirahat baru pulang dari Panjalu, nganterin warga yang lagi hajat pernikahan. Baru saja selesai makan bakso, tiba-tiba mendung, langit jadi gelap,” katanya.

Waktu langit mendung gelap dan belum turun hujan tersebut, tiba-tiba datang angin berputar-putar, suaranya gemuruh menderu-deru.

Pohon-pohon yang tumbuh di tebing jurang di depan rumah Mak Esim bertumbangan disapu angin kencang.

“Pohon limus, petani albo patah tumbang. Saya yang di rumah sama anak dan cucu, takut, panik juga. Tapi tidak berani ke luar rumah."

"Takut terjadi apa-apa. Anak saya mau lari ke luar rumah saya cegah. Ulah,” ujar Mak Esim.

Tidak hanya pohon-pohon yang ada di jurang tebing depan rumahnya yang bertumbangan patah, tapi susunan genting atap rumah Mak Esim rontok berjatuhan ke halaman.

"Alhamdulillah, tidak ada yang jatuh masuk rumah. Tidak ada yang kena genting."

"Sekarang atap rumahnya sudah bocor, tidak ada gentingnya."

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved