Piala AFF 2022

Jelang Semifinal Piala AFF 2022: Pengamat Sebut Timnas Indonesia Lemah di Penyelesaian Akhir

Jelang semifinal Piala AFF 2022, ini yang harus dilakukan Timnas Indonesia jika ingin menang.

Editor: Januar Pribadi Hamel
pssi.org
Gelandang timnas Indonesia Marselino Ferdinan (kanan) merayakan gol bersama Saddil Ramdani (kiri) dalam laga melawan Filipina di Piala AFF 2022 di Stadion Rizal Memoriam, Manila, Senin (2/1/2023) malam. Indonesia menang 2-1. 

TRIBUNJABAR.ID - Jelang semifinal Piala AFF 2022, ini yang harus dilakukan Timnas Indonesia jika ingin menang.

Timnas Indonesia berada di posisi kedua Grup A dan melaju ke semifinal Piala AFF 2022 setelah mengalahkan Filipina 2-2.

Di semifinal Piala AFF 2022, Timnas Indonesia akan melawan juara Grup B. Leg pertama bakal berlangsung di SUGBK, Jakarta, Jumat (6/1/2023).

Kemungkinan besar Timnas Indonesia akan menghadapi Vietnam pada babak semifinal nanti.

Baca juga: Semifinal Piala AFF 2022: Dendy Sulistyawan Fokus ke Penyelesaian Akhir, Tak Peduli Siapa Lawannya

Vietnam yang kini berada di puncak klasemen grup B pada laga terakhirnya akan menjamu Laos, tim yang kini berada di dasar klasemen.

Pengamat sepak bola yang juga mantan pemain Persib Bandung, Sujana menilai, Timnas Indonesia seharusnya mampu mencetak lebih banyak gol dalam pertandingan melawan Filipina tersebut.

Hal itu, terbukti dengan unggulnya penguasaan permainan dan banyaknya peluang tercipta selama 90 menit.

Namun, lanjutnya, penyelesaian akhir peluang di dalam kotak penalti nampaknya masih menjadi masalah yang harus segera dibenahi oleh Shin Tae-yong di babak semifinal.

"Menurut saya, seharusnya bisa lebih dari sekadar dua gol karena kita lihat Timnas Indonesia begitu mendominasi jalannya permainan dan banyaknya peluang tercipta yang gagal dimaksimalkan menjadi gol.

"Maka di babak semifinal nanti, penyelesaian akhir tampaknya harus salah satu evaluasi yang akan dilakukan Timnas Indonesia," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Senin (2/1).

Pada babak semifinal nanti, ujarnya, persaingan antartim akan semakin ketat.

Sehingga, katanya, hanya tim yang paling siap dan minim melakukan kesalahan yang memiliki peluang lebih besar untuk bisa melaju lebih jauh dalam turnamen dua tahunan tersebut.

"Intinya, untuk mempersiapkan diri lebih baik, pelatih Shin Tae-yong harus mampu mengatasi beberapa hal yang menjadi kekurangan Timnas Indonesia selama babak penyisihan grup.

Penyerang Indonesia  Dendy Sulistyawan (kanan) merayakan gol bersama Saddil Ramdani (kiri) dalam laga melawan Filipina di Piala AFF 2022 di Stadion Rizal Memoriam, Manila, Senin (2/1/2023) malam. Indonesia menang 2-1. (pssi.org)
Penyerang Indonesia Dendy Sulistyawan (kanan) merayakan gol bersama Saddil Ramdani (kiri) dalam laga melawan Filipina di Piala AFF 2022 di Stadion Rizal Memoriam, Manila, Senin (2/1/2023) malam. Indonesia menang 2-1. (pssi.org) (PSIS.ORG)

"Apalagi Timnas Indonesia menargetkan meraih prestasi terbaik di Piala AFF tahun ini," ujarnya.

Sujana berharap, pada 2023, Timnas Indonesia mampu mengukir sejarah dengan menorehkan tinta emas sebagai juara untuk pertama kali selama keikutsertaannya di turnamen Piala AFF.

"Sepanjang keikutsertaannya di AFF, prestasi terbaik Timnas Indonesia menjadi runner-up sebanyak enam kali, dan belum pernah meraih gelar juara.

"Maka di tahun baru ini, mudah-mudahan, Timnas Indonesia berhasil menorehkan sejarah dengan meraih gelar juara AFF untuk pertama kali," katanya.

Sulit

Masih belum maksimalnya penyelesaian akhir para pemain Indonesia juga diungkapkan pengamat sepak bola nasional, Wawan Dermawan.

"Ini tentunya menjadi pekerjaan rumah yang sulit bagi Shin Tae-yong. Tak hanya itu, kedisiplinan pemain dalam hal passing juga masih harus dibenahi karena masih banyak kesalahan-kesalahannya. Ditambah lagi, Timnas Indonesia memang sangat kalah dari segi body pemain lawan," ujarnya saat dihubungi melalui telepon.

Meski demikian, Timnas Indonesia, ujar Wawan, juga memiliki keunggulan tersendiri.

"Timnas Indonesia unggul dari semangat juangnya. Hal itu akan menjadi motivasi tersendiri untuk memenangkan pertandingan. Karena jika perhatikan, semua lini tadi itu terlihat lebih hidup.

"Kalau saja tadi pemain Timnas Indonesia agak bermain tenang, mungkin gol bisa lebih dari tiga," ujarnya.

Dari segi fisik, ujarnya, Indonesia jga sudah ada peningkatan.

"Pola bermain sudah sesuai dengan intruksi. Yang terpenting ke depannya coba fokus pada teknik penyelesaian akhir atau finishing touch-nya.

"Jangan ulangi lagi kesalahan-kesalahan dan jangan egois, karena bola itu adalah permainan kolektif kolegial, kecuali benar-benar ada kesempatan untuk bisa diselesaikan sendiri dan akurat," ujarnya.(cipta permana/adi ramadhan)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved