Wacana Beda Tarif Tiket KRL untuk Orang Miskin dan Kaya di Jakarta Jadi Sorotan, DPR: Diskriminasi

Suryadi menilai rencana perbedaan tarif bagi masyarakat kaya dan miskin tersebut merupakan diskriminasi.

Editor: Ravianto
Tribunnews/Jeprima
Penumpang saat menaiki KRL di peron Stasiun BNI City, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7/2022). Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan tarif Commuter Line atau KRL di tahun 2023 tidak akan naik. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan tarif Commuter Line atau KRL di tahun 2023 tidak akan naik.

"Soal KRL, itu enggak naik (tarifnya). InsyaAllah sampai 2023 enggak naik," ucap Menhub Budi dalam acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2022 di Jakarta, Selasa (27/12/2022).

Meski demikian, Budi menambahkan, masyarakat yang memiliki kondisi keuangan finansial cukup baik, nantinya akan menggunakan kartu khusus saat naik KRL.

"Tapi nanti akan pakai kartu. Jadi yang sudah 'berdasi' dalam artian kemampuan finansial-nya tinggi, mesti bayar (dengan harga) lain,"

Terkait rinciannya, Menhub Budi belum bisa mengungkapkan secara detail.

"Jadi kalau average sampai 2023 kita rencanakan tidak naik ya," ujarnya.

Dikritik

Anggota Komisi V DPR RI, Suryadi Jaya Purnama mengkritik penyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi soal perbedaan tarif Kereta Rel Listrik (KRL) bagi masyarakat kaya dan miskin.

Suryadi menilai rencana perbedaan tarif bagi masyarakat kaya dan miskin tersebut merupakan diskriminasi.

Menurutnya, rencana kebijakan tersebut akan membuat orang kaya kembali menggunakan kendaraan pribadi dan menimbulkan kemacetan.

"Saya menganggap bahwa adanya diskriminasi tersebut justru akan membuat orang-orang kaya akan kembali menggunakan kendaraan pribadi dan malah berpotensi menyebabkan kemacetan," kata Suryadi dalam keterangannya, Jumat (30/12/2022).

Suryadi menekankan bahwa transportasi massal atau umum diperuntukkan bagi semua kalangan baik orang miskin maupun kaya.

"Kita ingatkan bahwa transportasi massal ditujukan untuk semua kalangan, baik itu orang yang kaya maupun tidak," ujarnya.

Ia menjelaskan KRL bermanfaat memberikan bantuan transportasi kepada masyarakat yang tidak mampu.

"Di sisi lain membantu mengurangi kemacetan jika orang-orang yang mampu beralih dari moda kendaraan pribadi ke moda transportasi massal seperti KRL," ucap Suryadi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved