Tempat Wisata di Bandung
Libur Tahun Baru, Pengunjung ke Tempat Wisata Gunung Puntang Pangalengan Bakal Naik, Ini Tarifnya
Di Gunung Puntang, selain menyuguhkan wisata alam pegunungan dan perkemahan, ada juga Sungai Cigeureuh dan situs Radio Malabar, radio yang menyebarkan
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kunjungan ke Wisata Alam Gunung Puntang pada Libur Natal tak terjadi peningkatan.
Karena itu, peningkatan pengunjung diprediksi akan terjadi pada libur Tahun Baru 2023 akhir pekan ini.
Di Gunung Puntang, selain menyuguhkan wisata alam pegunungan dan perkemahan, terdapat juga Sungai Cigeureuh, dan situs Gedung Radio Malabar, radio yang menyebarkan Proklamasi Indonesia.
Menurut Pengelola Wisata Alam Gunung Puntang, Yanto, pada Libur Natal kali ini pengunjung didominasi oleh wisatawan lokal, yang dari luar kota hanya 10 persen saja.
"Pada Sabtu (24/12/2022) pengunjung hanya sekitar 500 orang, yang berkemah 111 orang dan rekreasi harian hanya 422 orang," ujar Yanto, saat dihubungi, Rabu (28/12/2022).
Baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Pangalengan Bandung Saat Nataru, Cocok Buat Healing Bareng Keluarga
Sedangkan pengunjung pada Minggu (25/12/2022), pengunjung harian bertambah dan yang berkemah berkurang.
"Yang berkemah 34 orang dan rekreasi harian 599 orang," kata Yanto.
Angka kunjungan tersebut, kata Yanto, hampir sama dengan akhir pekan biasanya, bahkan adakalanya kunjungan lebih banyak dari akhir pekan biasa.
"Kalau libur Natal tidak sama dengan libur Lebaran. Karena kalau libur Lebaran orang tuanya ikut libur, dan anaknya juga libur," kata Yanto.

Ia menambahkan, prediksi pada libur tahun baru biasanya terdapat peningkatan pengunjung lebih dari Libur Natal.
Menurut Yanto, kondisi cuaca juga sangat berpengaruh terhadap jumlah kunjungan.
Baca juga: Isi Libur Natal dan Tahun, Wisata Alam Teh Jangkung, Spot Sunrise yang Viral di Pangalengan
Kini di wilayah Kabupaten Bandung, cuaca kurang bersahabat, kerap turun hujan, bahkan tergolong cuaca ekstrem.
Yanto mengatakan, pihaknya tentu melakukan imbauan saat cuaca ektrem bagi para wisatawan, seperti tidak mendekati pohon berukuran besar, tidak pergi ke lokasi-lokasi pendakian.
"Tetap menggunakan jaket, dan tidak ragu koordinasi dengan petugas jaga yang ada di pos," ujarnya.