Memotret Keislaman Jabar dari Masjid Al Jabbar, Nuansa Pintu Emas, Mega Mendung Hinggga Asmaul Husna

Bangunan utama Masjid Raya Al Jabbar berbentuk seperti piramida berlapis ratusan kaca berwarna yang disusun dan diteduhi atap berbentuk tenda putih

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/MUHAMAD SYARIF ABDUSSALAM
Masjid Raya Provinsi Jawa Barat Al Jabbar di Kelurahan Cimincrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung. Bakal diresmikan Jumat, 30 Desember 2022. 

Di gerbang aula utama masjid, pengunjung akan disambut daun pintu berwarna emas layaknya pintu Masjid Nabawi di Madinah, dengan mahkota pintu bercorak masjid bercorak usmani di Turki. Sedangkan langit-langitnya bercorak batik mega mendung khas Cirebon.

Saat memasuki masjid, pengunjung akan disambut tiang-tiang dan langit-langit yang memiliki mozaik motif geometri dan lampu hias khas Afrika Utara.

Ini adalah bagian bawah balkon atau lantai mezanin yang biasanya digunakan jamaah perempuan.

Lebih lanjut ke bagian tengah, pengunjung akan menemukan struktur utama aula seluas 99 x 99 meter. Dari ujung ke ujung, atapnya tidak ditopang satupun pilar tambahan. Hanya ada 16 tugu yang berfungsi sebagai jaringan penyejuk udara dan rak Alquran. Penerangan pun mengandalkan lampu sorot dari lamgit-langit masjid.

Di bagian tengah langit-langit masjid, terdapat kaligrafi lafaz Allah yang menhambung ke bagian mihrab tempat salat imam. Ceruk mihrab bercorak geometri ini menampilkan kaligrafi timbul 99 Nama Allah atau Asmaul Husna, penanda arah kiblat.

Bagian utama masjid ini dikelilingi jendela dengan bingkai berlapis dan berukir corak-corak batik dari 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat. Sehingga secara keseluruhan, Masjid Raya Al Jabbar menjadi bingkai potret keislaman di Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun memastikan Masjid Raya Al Jabbar diresmikan 30 Desember 2022.

Ia mengatakan konsep pembangunan Masjid Raya Al Jabbar sendiri berasal dari rumus matematika yang identik dengan rumus aljabar.

Rumus yang hingga kini digunakan sampai bidang teknologi informasi ini ditemukan oleh ilmuwan muslim bernama Al Jabar.

Al Jabbar juga merupakan salah satu nama Asmaul Husna, kebetulan juga Al Jabbar bisa menjadi singkatan atau akronim Jawa Barat.

Ia mengatakan Masjid Raya Al Jabbar juga dikonsepkan memiliki 27 pintu yang menyimbolkan 27 kabupaten/kota di Jabar. Ukiran batik dari 27 pintu tersebut berbeda-beda sesuai kekhasan masing-masing daerah.

Ia mengatakan kapasitas masjid ini adalah 50 ribu orang, sudah seperti kapasitas stadion. Secara keseluruhan, Al Jabbar tidak hanya sekadar proyek masjid. Proyek kedua dari bangunan tersebut adalah museum Rasulullah dan sejarah Islam nusantara serta Jawa Barat yang terletak di lantai dasarnya.

Baca juga: Meski Belum Rampung, Masjid Raya Al Jabbar Sudah Menunjukkan Pesonanya, Ini Detail Fasilitasnya

Kemudian proyek ketiganya adalah danau pengendali banjir untuk wilayah Gedebage. Masjid yang berada di Kelurahan Cimincrang ini seolah-olah berdiri terapung di atas air. Kang Emil berharap, danau tersebut mampu mengendalikan banjir di wilayah Gedebage yang akhir-akhir ini sering terjadi. Proyek keempatnya adalah taman yang mengelilingi masjid.

Akses menuju Masjid Al Jabbar ada tiga jalur. Yaitu jalur dari jalan Cimincrang, kemudian dari perempatan Gedebage-Soekarno Hatta. Kemudian ada satu akses lagi belum bisa dibuka karena sedang diaudit, yaitu akses dari KM 149 tol Purbaleunyi.

Suasana di bagian dalam Masjid Raya Provinsi Jawa Barat, Al Jabbar di Cimincrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, yang dinilai sebagai mahakarya Jawa Barat.
Suasana di bagian dalam Masjid Raya Provinsi Jawa Barat, Al Jabbar di Cimincrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, yang dinilai sebagai mahakarya Jawa Barat. (TRIBUNJABAR.ID/MUHAMAD SYARIF ABDUSSALAM)
Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved