Fakta-fakta Hasil Penelitian Perahu Kuno yang Ditemukan di Indramayu,Perahu Kuno ke-4 yang Ditemukan
Dari keterangan para peneliti, perahu kuno yang ia temukan itu menjadi temuan perahu kuno keempat yang sudah berhasil ditemukan di Indonesia.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Temuan artefak perahu kuno sangat jarang ditemui.
Salah satunya yang sudah berhasil ditemukan berasal dari Kabupaten Indramayu dan kini disimpan di museum yang berlokasi di objek wisata Pantai Tirtamaya Indramayu.
Perahu kuno itu ditemukan di Desa Lombang, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu pada tahun 1991 lalu oleh Tamirah (55) yang sekarang menjadi kuncen Perahu Kuno tersebut.
Baca juga: Melihat Perahu Kuno di Museum Pantai Tirtamaya Indramayu, Diduga Berasal dari Abad Ke-17 Masehi
Sejak perahu kuno itu ditemukan, banyak peneliti yang berdatangan untuk meneliti secara langsung perahu yang diperkirakan berasal dari abad ke 17-18 masehi tersebut.
Tamirah menyampaikan, dari keterangan para peneliti, perahu kuno yang ia temukan itu menjadi temuan perahu kuno keempat yang sudah berhasil ditemukan di Indonesia.
"Sebelumnya ada juga ditemukan di Semarang, Pasuruan, dan Banten. Kalau yang ini temuan keempat," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (25/12/2022).
Tamirah menyampaikan, Perahu kuno tersebut memiliki ukuran panjang kurang lebih 11,50 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 1,50 meter.
Perahu kuno ini dibuat dengan menggunakan pasak-pasak dari kayu serta beberapa dari besi.
Tamirah juga menemukan pecahan keramik asing maupun lokal, lidi ijuk, dan tulang-tulang hewan yang diduga jenis kerbau di lokasi penemuan perahu.
Berdasarkan analisa bentuk dan perkiraan asal masa, para peneliti menduga perahu kuno yang ditemukan di Indramayu merupakan jenis perahu angkut yang digunakan sebagai alat angkut lokal atau jarak dekat.
Atau dengan kata lain, bukan digunakan sebagai perahu nelayan yang ditujukan untuk pelayaran antar pulau.
Baca juga: Melihat Perahu Kuno di Museum Pantai Tirtamaya Indramayu, Diduga Berasal dari Abad Ke-17 Masehi
Sementara berdasarkan anatominya yang disesuaikan dengan istilah lokal, para peneliti menyebut struktur perahu ini terdari dari beberapa bagian.
Mulai dari serang (bagian muka perahu), guri (bagian belakang perahu), celek (umpak tempat tiang layar), gading (rusuk perahu), galaran (lapisan papan yang ditempatkan di atas gading), dan baya-baya (kayu yang letaknya memanjang dari serang ke bagian guri).
"Semua bagian perahu dipasang dengan menggunakan paku besi," ujar dia.