Banyak Batu Besar dan Kayu, Pembersihan Material Banjir Bandang di Sawahdadap Sumedang Bakal Lama

Sampah kayu-kayu yang terbawa banjir bandang di Dusun Cisurupan, Pamatang, dan Naringgul Desa Sawahdadap, Cimanggung, Sumedang masih menumpuk

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Darajat Arianto
Tribun Jabar/ Kiki Andriana
Suasana di Kampung Naringgul pasca-banjir bandang di Desa Sawahdadap, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Selasa (20/12/2022) sore. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sampah kayu-kayu yang terbawa banjir bandang di Dusun Cisurupan, Pamatang, dan Naringgul, Desa Sawahdadap, Cimanggung, Sumedang masih menumpuk. 

Gundukan-gundukan sampah material banjir bandang itu tampak ditumpuk di jalan yang sempit di bantaran sungai Cisurupan, usai diangkut dari badan sungai. 

Ada pula sampah yang secara natural terseret banjir ke atas bantaran sungai, bukan hasil kerukan backhoe. 

Penanganan bekas banjir itu akan memakan waktu lama.

Sebabnya notabene dikerjakan manual dengan tenaga manusia menggunakan cangkul. 

"Kalau kendaraan berat bisa masuk ke atas, mungkin dua hari saja selesai," kata Kepala Desa Sawahdadap, Suganda di Kampung Naringgul, Jumat (23/12/2022). 

Menurutnya, operator dua kendaraan berat yang dikerahkan dalam penanganan pasca-banjir itu tak mau kendaraannya masuk ke atas, ke area terparah dampak banjir.

Sebabnya hanya satu, jalannya sempit.  

"Sekarang ini mengandalkan tenaga manusia, itu pun hanya bisa pekerjaan yang kecil-kecil saja. Kayu-kayu dan batu besar susah kalau hanya manual, akan lama," kata Suganda. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved