Cerita Pria di Pangandaran dari Jualan Reptil, Hobi Merawat Ular Sanca, Kini Bikin Tempat Wisata
Pria di Pangandaran menceritakan pengalamannya memulai hobi merawat ular sanca dari membantu teman berjualan reptil hingga membuat tempat wisata
Penulis: Padna | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Seorang pria di Pangandaran menceritakan pengalamannya saat memulai hobi merawat ular sanca miliknya.
Pria ini bernama Deden Taufik Hidayat (33) pengelola tempat wisata Zeround EduPark yang ada di RT 1/9 Dusun Sinargalih, Desa Cibenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.
Deden hobi merawat ular sanca sudah ada sekitar 10 tahun ketika pertama Ia membantu temannya berjualan.
"Awalnya, di tahun 2012 saya diajak rekan untuk bisnis di dunia reptil dan saya membantu teman jualan reptil," ujar Deden kepada sejumlah wartawan sembari memegang ular kesayangannya di Zeround EduPark Pangandaran, Kamis (22/12/2022) siang.
Dari pengalaman bersama temannya, kata Ia, akhirnya lama kelamaan Ia ikut memelihara reptil.
Baca juga: Tempat Wisata di Pangandaran, Zeround EduPark, Pengunjung Bisa Bebas Pegang Ular Sanca 4 Meter
"Kemudian, saya juga mulai usaha di bidang asesoris reptilnya seperti kebutuhan tempat makan reptil, tempat minum, tempat persembunyian reptil dan juga kita produksi kandang reptil," katanya.
Namun, makin kesini koleksinya semakin banyak yang akhirnya membuat tempat wisata Zeround EduPark bersama istrinya.
Dahulu, waktu pertama pegang ular sanca jujur saja Ia mengaku merasa takut dan merasa geli.
"Sekarang saya berani, tapi yang lebih berani pegang ular lagi itu istri saya yang memang suka dengan ular. Istri saya mah" enggak takut digigit ular sejenis sanca," ucapnya.
Kalau Ia, sejak dari dahulu sukanya memang hewan yang sejenis kadal kadalan seperti iguana.
Sementara, kini selama menyukai ular sejenis sanca Ia mengaku pernah digigit ular tapi tidak ada rasa takut.
Baca juga: Mantan Asistennya Meninggal Dipatuk Ular Kobra, Postingan Terakhir Panji Petualang Diserbu Netizen
"Bukan pernah lagi tapi saya lumayan sering digigit ular. Apalagi, ular sanca ukuran kecil itu Saya sering digigit," kata Deden.
Menurutnya, jika digigit ular sejenis sanca itu tidak akan apa-apa dan hanya ada luka bekas gigitan.
"Pernah, dulu yang paling parah saya sampai dijahit 13 jahitan karena digigit ular sanca tapi enggak kapok karena sudah suka sama ular," ucapnya.
"Kalau ular yang berbisa, saya dan istri juga tidak berani. Kita, cuman berani memegang ular yang tidak berbisa," katanya.
Sementara, cara menangkap ular yang berbisa tetap cara amannya harus memakai tongkat.
Berbeda dengan ular tidak berbisa seperti ular sanca.
"Kecuali, kalau menangkap di alam itu pasti galak karena itu ada treatmentnya yang lumayan lama. Biasanya, itu tidak langsung dijinakkan. Kita, suruh dulu untuk makan sampai terbiasa baru kita dijinakkan," kata Ia.
Karena, kalau langsung dijinakkan biasanya malah ular tersebut malah mogok makan. Tentu, kalau sudah mogok makan dia akan mati.
Baca juga: Atasi Berita Hoaks yang Membuat Turunnya Kunjungan Wisatawan, Ini yang Dilakukan Kominfo Pangandaran
"Ular itu harus dibiarin dulu agar adaptasi sendiri terus di kasih makan. Dan habis itu, baru dijinakkan sambil direndam dimandiin," ucap Deden. (*)
Silakan baca berita Tribunjabar.id terbaru lainnya di GoogleNews