Garut Selatan Bersiap Antisipasi Bencana di Puncak Musim Hujan, Relawan hingga Hansip Digerakan

Beberapa kecamatan di Kabupaten Garut, khususnya di wilayah selatan, tengah bersiap menghadapi puncak musim hujan yang beresiko terjadi longsor dan ba

Tribun Jabar/ Sidqi Al Ghifari
Kampung Tipar, Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim hujan akan terjadi di sebagian wilayah Indonesia pada bulan Desember 2022 hingga Januari 2023.

Sejumlah wilayah diperkirakan akan mengalami curah hujan tinggi, salah satunya di Jawa Barat.

Beberapa kecamatan di Kabupaten Garut, khususnya di wilayah selatan, tengah bersiap menghadapi puncak musim hujan yang beresiko terjadi longsor dan banjir.

Sekretaris Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Wiati Kartini mengatakan pihaknya telah melatih sejumlah elemen masyarakat dalam upaya pencegahan, kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.

Baca juga: Termasuk Rawan Bencana Alam, Bupati Purwakarta Neng Anne Minta BPBD dan Masyarakat Minimalkan Dampak

"Semua unsur dilibatkan dari mulai damkar, relawan, masyarakat desa hingga hansip," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Selasa (20/12/2022).

Selain itu, masyarakat di wilayahnya juga dilatih untuk aktif berkomunikasi jika mendapati potensi bencana di wilayah masing-masing.

Wiati menjelaskan, forum komunikasi desa juga sudah dibentuk dalam upaya percepatan komunikasi, dan penanggulangan bencana.

"Jadi ada grup WhatsApp, setiap hujan deras atau terjadi longsor masyarakat melalui kepala desa akan aktif memberi informasi," ucapnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana mengatakan, dalam upaya penanggulangan bencana, Pemerintah Kabupaten Garut telah melakukan perubahan Perda Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

Perda tersebut diubah ke Perda Nomor 12 Tahun 2022 dengan latar belakang adanya regulasi yang berubah serta penyebaran bencana yang sangat masif di Kabupaten Garut.

"Ada pola penanganan yang berbeda juga pola pencegahan, termasuk harus adanya alat komunikasi antara kita dengan teman-teman relawan, sehingga kita tahu kondisi di lapangan seperti apa," ujarnya.(*)

Baca juga: Waspada, Daerah-daerah di Jabar ini Rawan Bencana Basah, Perhatikan Jika Hendak Liburan Nataru

Sumber: Tribun depok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved