Waspada Peredaran Narkotika Naik Jelang Nataru, Ketua Granat Pernah Lihat Obat Ini di Akhir Tahun

Peredaran narkotika dikhawatirkan meningkat menjelang natal dan tahun baru (Nataru) 2023.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/NAZMI ABDURAHMAN
Hendri Yosodiningrat, Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) (kanan) bersama Ketua Dewan Pembina DPP Granat, Komjen Pol (Purn) Togar M. Sianipar (kiri) saat jumpa pers, seusai Musyawarah Nasional (Munas) III, di Jalan Pasteur, Kota Bandung, Sabtu (17/12/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Peredaran narkotika dikhawatirkan meningkat menjelang natal dan tahun baru (Nataru) 2023. Kondisi itu, perlu dilakukan upaya pencegahan dengan kerja sama seluruh element. 

Hal itu diungkapkan Hendri Yosodiningrat, Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) terpilih, saat ditemui seusai Musyawarah Nasional (Munas) III, di Jalan Pasteur, Kota Bandung, Sabtu (17/12/2022). 

"Jelang tahun baru, jenis narkoba itu turunannya jadi macam-macam," ujar Hendri. 

Ia mencontohkan, saat berlibur di Lampung pada saat malam tahun baru. Pagi harinya, Ia menemukan banyak bungkusan obat batuk yang diduga dikonsumsi berlebihan untuk menimbulkan efek mabuk pada penggunanya. 

"Saya pernah lihat itu ada ribuan (bungkus obat batuk) pada saat tahun baru, akhirnya saya telepon Gubernur dan Kapolda, waktu itu saya di Lampung," katanya. 

Selain itu, pihaknya juga mendorong pemerintah agar melakukan inovasi dalam tes narkotika, terutama di wilayah yang masih sulit dijangkau.

"Kami berharap kepada pemerintah bahwa tes narkoba itu, tidak secara manual dalam artian konvensional, tapi semakin maju. Misalnya ada penyalahguna narkoba di Sorong. Di Sorong itu, untuk memastikan narkoba atau bukan, tes labnya cuma ada di Makasar, itu memakan waktu lebih dari 24 jam," ucapnya. 

"Maka, kami rekomendasikan buat laboratorium di Sorong, itulah pemikiran yang kami lakukan untuk mempercepat," tambahnya.

Ketua Dewan Pembina DPP Granat, Komjen Pol (Purn) Togar M. Sianipar menambahkan, setiap daerah di Indonesia harus ada pusat rehabilitasi pengguna narkoba, karena faktanya, kata dia, tidak ada daerah di Indonesia yang bebas dari narkoba

"Maka semua daerah itu harus ada pusat rehabilitasi, untuk bisa menangani anak yang kecanduan, mereka punya hak dan masa depan untuk bisa ditolong disehatkan kembali," ujar Togar. 

Saat ini, Ia melihat tempat rehab dan lab untuk tes narkotika masih sangat terbatas. Padahal, kata dia, Presiden sudah menyatakan Indonesia darurat narkoba

"Kata Pak Presiden juga Indonesia darurat narkoba, maka harus ada penanganan extra ordinary, jangan hanya sebut darurat narkoba tapi anggaran terbatas," katanya. 

Sementara itu, dalam Munas III Granat Hendri Yosodiningrat kembali terpilih menjadi ketua Umum periode kedua 2022-2027. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved