Dosen dan Anggota Bhayangkari Polres Subang, Irma Mandasari Hatta, Sukses Berbsnis Tas dan Mukena
sebagai seorang dosen dan juga anggota Bhayangkari Polres Subang Irma bertekad menjadi entrepreneur, yang merupakan keinginan dan cita-cita
Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Darajat Arianto
Irma Mandasari Hatta, mengaku tak menyangka usahanya mengembangkan bisnis tas, jaket dan Mukena bisa berkembang pesat.
"Tepatnya di tahun 2020, bisnis tasnya mulai menggeliat pesanan datang tak hanya dari daerah lokal melainkan juga dari mancanegara," kata Ibu Bhyangkari cantik tersebut.
Dikatakan Irma, penjualanpun semakin melesat ketika salah satu Bayer yang tertarik membeli produk yang saya produksi, sekalipun tak menggunakan merek sendiri melainkan menggunakan merek bayer.
" Saat ini saya memproduksi ratusan tas selempang pria dan mukena setiap minggunya yang dipesan oleh salah satu Bayer di kota Bekasi. Namun tas dan mukena yang saya produksi tak menggunakan merek Jasmine Leather, melainkan merek milik Bayer yakni Nelafa,"ucapnya
Menurut Irma, memproduksi barang untuk merek orang lain ternyata lebih menjanjikan, kita hanya memproduksi barang dan Bayer sudah siap menampung dan membayar cash ketika barang kita kirim ke Bayer.
" Sekalipun saat ini hanya memproduksi barang pesanan Bayer yakni berupa ratusan tas selempang pria dan mukena. Tapi produksi brand sendiri yakni Jasmine Leather juga tetap di produksi dengan skala terbatas dan dipasarkan melalui medsos dan toko toko online, serta agen,"katanya
Berkat kegigihannya mengelola bisnis, saat ini Irma sudah memiliki tempat dan peralatan produksi atau konveksi sendiri untuk memproduksi tas, mukena dan jaket.
" Alhamdulillah, sekarang sudah punya tempat produksi atau konveksi sendiri, membangun dibelakang rumah. Sebelumnya untuk menghasilkan produk yang dirintisnya, saya nebeng ke beberapa penjahit dan makloon jahit di sekitaran Subang," ungkapnya
Berkat kegigihannya mengelola bisnis, Irma pun mengajak kepada kaum milenial Subang untuk mengikuti jejaknya membulat usaha bisnis dari nol dan memberikan tips bagaimana memulai bisnis tanpa takut gagal dan rugi.
"Takut ketika hendak memulai bisnis sebetulnya adalah hal yang wajar. Pengusaha sukses yang sudah membangun puluhan bisnis saja masih merasakannya. Apalagi bagi para pemula yang bahkan belum pernah terjun di bidang ini sebelumnya. Mulai dari takut produk tidak diterima pasar, berhenti di tengah jalan, bahkan hingga gulung tikar," ujar Irma
Alumin Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Widyatama tersebut juga mengatakan, dalam membangun usaha jangan biarkan rasa takut menjadi berlebihan apalagi menghalangi dan membuat kalah sebelum mulai berperang.
“Yang penting jalan dulu aja. Kalau kita tidak pernah mencoba, maka tak akan pernah tahu hasilnya. Jualan aja dulu, dan jangan tunggu nanti, kalau bisa coba sejak sekarang,” katanya
Ia menambahkan, dalam merintis sebuah bisnis memang tidak langsung membuahkan hasil yang manis. Namun bila dalam pikiran para pemula adalah bayangan kegagalan, maka usahanya pun tak akan pernah dijalani.
"Bermimpilah seluas-luasnya. Tidak ada yang salah untuk bermimpi bahkan bisa menjadi acuan untuk meraih target. Prinsip inilah yang dipegang oleh Irma Mandasari Hatta untuk berhasil dalam berbisnis," ucapnya
Langkah selanjutnya kata Irma, yaitu memanfaatkan media sosial. Dengan beragam platform digital, para penggunanya menjadikan media untuk berkomunikasi, berbagi, dan berdiskusi sebagai rutinitas menarik. Tren ini dapat dimanfaatkan pebisnis sebagai cara efektif dalam menciptakan komunikasi interaktif guna memahami pasar.