Ada Gerbang Tol Baru di Tol Cipularang, Ada di KM 98 dan Khusus Akses Keluar untuk Golongan I
GT di kilometer 98 itu diklaim dapat membantu arus lalu lintas yang meningkat saat Libur Natal dan Tahun Baru nanti.
Penulis: Deanza Falevi | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Kabupaten Purwakarta kini memiliki gerbang tol keluar terbaru yang berada di Kecamatan Darangdan. Gerbang tol tersebut bisa digunakan oleh pengendara yang melintas di jalan Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi).
Namun, gerbang tol tersebut hanya bisa dilalui oleh kendaraan Golongan I seperti kendaraan minibus dan lainnya.
Pejabat Pengganti Sementara (Pgs) Senior Manajer RO3 Tol Purbaleunyi, Noor Alamsyah mengatakan, hal tersebut dikarenakan area gerbang tol keluar yang terbatas.
”Karena memang areanya juga cukup terbatas, sempit, begitu, jadi hanya bisa dilalui oleh kendaraan Golongan I," ucap Noor kepada wartawan, Rabu (14/12/2022).
Dengan begitu, ia mengatakan, pihaknya sudah memasang papan pemberitahuan sebelum keluar di Gerbang Tol Darangdan.
Pemberitahuan tersebut diperuntukan untuk kendaraan besar seperti truk dan bus agar tidak keluar di Gerbang Tol Darangdan.
”Sementara ini masih golongan I (yang boleh melintas) khusus ke GT Darangdan dari arah Jakarta saja,” ujar Noor.
Ia menegaskan GT di wilayah tersebut baru ada satu, itu pun hanya untuk keluar jalan Tol Purbaleunyi. Sementara, untuk GT di jalur arah Bandung menuju Jakarta, belum disediakan oleh pengelola. Pembangunan GT baru di jalur itu, masih dalam perencanaan pembebasan lahan oleh Pemkab Purwakarta.
”Pemda (Purwakarta) yang menyiapkan lahan,” kata Noor.
Untuk GT Darangdan yang sudah selesai, sebenarnya masih akan dilakukan pengembangan. Mulai dari pelebaran jalan hingga penambahan gardu untuk melayani kendaraan yang masuk jalan tol dari jalur arteri.
”Pengoperasian GT baru ini tinggal menunggu surat resmi dari pusat. Semua fasilitas sudah siap,” ucapnya.
Menurut Noor, pihak yang berwenang menentukan pengoperasian GT itu adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
”Kami dari Jasa Marga hanya berkewajiban membangun dan menyiapkan fasilitas penunjang GT,” ujarnya.
Fasilitas yang disiapkan, kata Noor, ialah gardu atau mesin pembayaran otomatis.
Saat ini baru ada tiga. Setelah keluar tol, pengguna jalan kemungkinan tidak akan bisa langsung berbelok ke arah pusat kota Purwakarta karena petugas telah menempatkan marka di tengah jalan arteri.