Natal 2022 Tahun Baru 2023

Naskah Lengkap Pesan Natal 2022 oleh KWI dan PGI, Singgung Perjuangan Umat Menghadapi Pandemi

KWI dan PGI telah menerbitkan pesan Natal 2022 kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia.

Penulis: Adi Sasono | Editor: Adi Sasono
freepik.com
Konferensi Waligereja Indonesia dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia menerbitkan pesan Natal 2022. 

TRIBUNJABAR.ID - Dua pekan lagi, tepatnya tanggal 25 Desember 2022, umat Kristiani di Indonesia merayakan Natal, yaitu hari kelahiran Yesus Kristus di Betlehem, Palestina.

Setiap tahun, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia menerbitkan pesan Natal yang landasan ayat sucinya menjadi tema perayaan Natal.

Tahun 2022 ini, KWI dan PGI, yang merupakan induk organisasi gereja Katolik dan Protestan di Indonesia, memilih tema Natal "... pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain," yang diambil dari Matius 2:12.

Tema Natal ini akan menjadi panduan bagi kotbah-kotbah Natal di seluruh Indonesia, khususnya di gereja-gereja di bawah naungan KWI dan PGI.

Baca juga: 10 LINK Twibbon Natal 2022 Lengkap dengan Cara Menggunakan, Simpan dan Bagikan di Medsos 25 Desember

Baca juga: 10 Kata-kata Mutiara Kalimat Rohani Jelang Hari Natal 2022 Penuh Kasih, Bagikan ke Orang Terdekat

Matius 2:12 itu menceritakan bagaimana tiga orang Majus harus kembali ke negerinya melewati jalan lain agar tidak bertemu dengan Raja Herodes yang saat itu sedang membantai setiap bayi laki-laki Yahudi. 

Dalam pesan Natal ini, disampaikan juga beberapa poin yang harus menjadi bahan perenungan umat Kristiani, khususnya Katolik dan Protestan, misalnya perjuangan melewati pandemi Covid-19,  dan peristiwa-peristiwa penting lainnya yang membawa duka.

Pesan Natal ini juga mengingatkan bahwa umat Kristen di Indonesia bagian dari bangsa yang terdiri atas beragam suku dan agama, dan harus bisa berjalan bersama-sama mencapai tujuan berbangsa.

Berikut ini teks lengkap Pesan Natal 2022 yang diterbitkan di Jakarta pada 21 November 2021.

PESAN NATAL 2022
KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA
DAN
PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDONESIA
“… pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain” ( Mat. 2:12)
Saudara-saudari terkasih,

Perayaan Natal selalu membawa sukacita dan damai sejahtera bagi hidup kita, karena Yesus datang untuk membebaskan kita dari belenggu dosa. Oleh Dia yang lahir di kandang hewan, wafat di kayu salib, dan kemudian bangkit dari antara orang mati, kita dilahirkan kembalisebagai ciptaan baru dan memperoleh hidup kekal.

Orang-orang bijak dari Timur dengan bantuan bintang datang untuk menyembah-Nya dan mempersembahkan emas, kemenyan, dan mur. Setelah mengalami sukacita dalam perjumpaan yang istimewa tersebut, orang-orang bijak itu kembali ke negerinya melalui jalan lain seperti yang ditunjukkan Tuhan (bdk. Mat. 2:12). Mereka mampu melewati tantangan, hambatan, dan kesulitan dalam perjalanan mereka mencari Yesus dan setelah berjumpa dengan-Nya mereka juga berani menempuh jalan baru yang belum tentu lebih mudah dari sebelumnya.

“Jalan lain” itu dapat dipahami juga secara rohani. Sesudah bertemu dengan Yesus, orang tidak lagi menjalani hidup dengan cara lama, tetapi dengan cara yang baru, menjadi manusia baru. Dengan demikian, Natal juga mengajak kita untuk menemukan jalan baru dan kreatif dalam mewartakan kasih-Nya kepada sesama dan semua makhluk ciptaan.

Saudara-saudari terkasih,
Orang-orang bijak dari Timur yang berjalan bersama-sama mencari Yesus mengajak kita untuk berjalan bersama juga, dalam menemukan kehendak Dia yang “tinggal di antara kita” (bdk.Yoh. 1:14) untuk menegakkan Kerajaan Kasih-Nya. Sebagai warga bangsa dan warga Gereja, meskipun kita bhinneka - berbeda agama, suku, golongan, budaya – kita mesti selalu berjalan bersama agar dalam kebersamaan itu mampu menghadapi berbagai macam tantangan dan kesulitan hidup.

Keanekaragaman merupakan anugerah Allah yang harus disyukuri, dirawat, dan dikembangkan. Kebhinekaan yang kita sadari sebagai anugerah Tuhan itu seharusnya mendorong kita untuk saling bergandengan tangan dalam mewujudkan tata kehidupan bersama yang lebih bermartabat.

Dengan berjalan bersama kita dimampukan untuk “pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat”: membangun kembali kehidupan dari keterpurukan dalam berbagai bidang akibat pandemi COVID19; membangun peradaban kasih di tengah menguatnya tindak kekerasan; merajut kerukunan di tengah merebaknya intoleransi; mempopulerkan budaya jujur di tengah mengguritanya tindak
kejahatan korupsi; menggemakan pertobatan ekologis di tengah maraknya kerusakan lingkungan hidup, dan mengembangkan hidup berpolitik yang beretika menjelang pesta demokrasi tahun 2024.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved