Gempa Bumi di Cianjur

Tangis Sri Kania Tak Terdengar Jokowi, Ibu dan Adiknya Masih Terkubur Longsor Gempa Cianjur

Berbekal harapan harapan itu pula, sejak pagi hari, Sri sudah berangkat ke Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku menanti kedatangan Jokowi

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi
Sri Kania Wahyuni warga Cimahi tengah menangis saat terikanya Jokowi di acuhkan Jokowi. 

Sejumlah warga yang berada di dekat Sri hanya bisa tertegun karena mereka pun tak tahu harus dengan apa mereka menolong atau sekadar menghibur Sri yang lara.

Camat Cugenang, Komariah, yang juga ada di sana, akhirnya juga hanya bisa memeluk dan membiarkan Sri menangis di pelukannya.

"Katanya saya disuruh ke sini untuk menyampaikan permintaan perpanjangan pencarian ibu dan adik saya, tapi yang dibahas cuma relokasi, sekarang saya sudah tak percaya dengan pemerintah," ujar sambil menangis.

"Saya ke sini datang bukan untuk meminta rumah relokasi, meski rumah yang ditempati ibu saya juga hancur. Saya ke sini untuk minta agar pencarian terus dilakukan, karena ibu dan adik saya belum ditemukan," ungkapnya.

Karena tak ada  lagi yang bisa dilakukan, ditemani saudaranya, Sri pun akhirnya kembali ke Cijedil menunggu kabar dari Tim SAR Gabungan yang masih melakukan pencarian.

Gempa magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur, Senin (21/11). Ribuan rumah rata dengan tanah. Lebih dari 100 ribu jiwa mengungsi.

Hingga kemarin, sebanyak 334 jiwa ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Delapan lainnya, termasuk ibu dan adik Sri, masih dalam pencarian.

Pada pencarian sepanjang hari kemarin, tak ada satu pun korban hilang yang ditemukan. Kepala Tim Lapangan Supriono mengatakan, ketebalan material tanah membuat petugas kesulitan. "Namun petugas akan tetap berusaha melakukan beberapa upaya dalam sisa waktu pencarian, yang rencananya akan dilakukan hingga Selasa besok," ujarnya, kemarin. 

Supriono mengatakan, tak tertutup kemungkinan pencarian akan kembali diperpanjang.

"Besok sore pun kita akan melakukan analisa, dan masih ada sisa waktu satu hari. Berdasarkan asumsi dan pemangku kebijakan nanti akan dilakukan konsolidasi terkait diperpanjang atau tidaknya proses pencarian ini," ujarnya.

Ia mengatakan, tim SAR Gabungan sudah menemukan titik kedelapan orang yang hilang tersebut. "Namun kendala di lapangan, di atasnya banyak genangan air sehingga retakan di area longsoran menjadi ancaman bagi petugas. (tribunjabar/fauzi noviandi)

Berita Tribunjabar.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved