Ketua RT di Pangandaran Dibogem Kepala Dusun karena Tanyakan Surat Panggilan Penerima BPNT
Seorang ketua RT di Pangandaran dibogem kepala dusun (kadus) hanya gara-gara menanyakan surat panggilan warga penerima bantuan pangan nontunai (BPNT).
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Seorang ketua RT di Pangandaran dibogem kepala dusun (kadus) hanya gara-gara menanyakan surat panggilan warga penerima bantuan pangan nontunai (BPNT).
Peristiwa ini terjadi di Dusun Cirateun, Desa Putrapinggan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.
Saat itu ketua RT menanyakan surat panggilan penerima BPNT ke kadus di tempat tetangganya yang akan melangsungkan hajatan, Rabu (30/11/2022) malam.
Kepala Desa Putrapinggan, Juhen, membenarkan adanya kejadian tindak kekerasan yang melibatkan ketua RT 01/05 dengan kadus.
Kekerasan terjadi, ketika ketua RT 01 menanyakan surat panggilan penerima BPNT ke kadus tidak pada tempatnya.
Baca juga: UMK Pangandaran Bakal Naik 7,11 Persen, Ipit Sopiah: Buruh Gembira karena Kenaikannya Signifikan
"Biasanya kan surat panggilan itu langsung diberikan oleh Pak Kadus ke Pak RT-nya. Tapi, saat Pak Kadus mau memberikan surat panggilan ke rumah Pak RT, kebetulan saat itu Pak RT-nya enggak ada. Katanya, sedang nyadap kelapa," ujar Juhen saat dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Kamis (1/11/2022) sore.
Kemudian malamnya, kata dia, kadus sedang membantu tetangganya yang kebetulan sekertaris desa yang akan hajatan.
"Sementara Pak RT-nya bertanya soal surat panggilan bantuan ke Pak Kadus karena alasannya ada beberapa warga yang menanyakan," ucap dia.
Saat itu, banyak orang di tempat tetangganya yang akan hajatan.
Baca juga: Atlet Disabilitas Pangandaran Meraih 19 Medali di Peparda VI Jabar, Ketua NPCI Merasa Belum Maksimal
"Mungkin emosi tak terkontrol terus terjadilah kejadian itu. Permasalahannya, hanya telat memberikan surat panggilan. Salahnya menanyakannya di tempat banyak orang," katanya.
Dia bersyukur kedua belah pihak sudah melaksanakan islah dan membuat kesepakatan. Khususnya, kadus yang memukul ketua RT.
"Alhamdulilah, tadi pagi sudah ditemukan dan disaksikan oleh bhabinkamtibmas, babinsa, tokoh masyarakat serta aparatur desa. Yang bersangkutan sudah membuat kesepakatan dan termasuk konsekuensi ketika ada kejadian serupa, yang bersangkutan siap mundur menjadi kadus," ucap Juhen. (*)