Gempa Bumi di Cianjur

12 Orang yang Masih Hilang Diduga Ada di Kampung Cicadas dan Warung Sate Shinta

Herman berharap, semua korban yang hilang bisa segera ditemukan. "Tapi, kalau sampai tiga hari belum, kita pikirkan kembali," ujarnya.  

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Ravianto
Kolase Tribunnews.com/Google
Kesaksian sekuriti restoran Warung Sate Shinta yang lolos dari maut, lihat kengerian longsor Cianjur timbun banyak orang 

Tak hanya itu, gempa juga merusak 511 bangunan sekolah, 190 bangunan tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 17 bangunan perkantoran.

Kerahkan Santri

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan pemerintah akan mengupayakan berbagai upaya untuk membantu proses pemulihan Cianjur. Pemulihan, kata Uu, perlu segera dilakukan agar masyarakat tidak terlalu lama larut dalam duka kebencanaan sehingga mengalami trauma.

"Saya barusan sudah rapat dengan pihak Jabar Quick Respons dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan akan dikoordinasikan dengan pemerintah Kabupaten Cianjur, untuk segera membereskan yang ada di daerah yang rumahnya ambruk," katanya.

Namun, sebelum pembangunan dimulai, saat ini yang terpenting, masyarakat sudah harus mulai membereskan puing-puing rumah mereka yang ambruk.

"Rumah ataupun apapun segera dibersihkan, sehingga, kami meminta kepada JQR dan BPBD Provinsi Jawa Barat untuk mencari relawan tenaga yang dibutuhkan untuk mengerjakan, membersihkan puing-puing itu sehingga masyarakat matanya dan pikirannya tidak melihat rumah yang hancur tidak melihat rumah yang ambruk," katanya.

Uu mengatakan, ia juga akan meminta kepada para kiai untuk mengerahkan para santrinya ke Cianjur untuk  membantu proses pemulihan ini.

"Kalau boleh, saya minta tenaga relawan yang tidak dibayar," ujarnya.

Hamdan (25), salah seorang pengungsi, berharap percepatan pemulihan yang tengah diupayakan pemerintah berjalan lancar seperti yang diharapkan. Ia mengaku sedikit khawatir karena  pendataan yang menurutnya lamban.

"Sampai sekarang masih belum ada pendataan apapun, saya khawatir prosedurnya sulit dan prosesnya lama," kata Hamdan, Rabu (30/11).

Ia juga mengaku masih bingung dengan proses pemberian bantuan dana yang sejak beberapa hari lalu sudah dijanjikan oleh pemerintah.

"Apakah akan langsung masuk ke rekening pribadi atau harus melalui birokrasi lebih dulu?" tanyanya.

Ia berharap semua rencana pemerintah ini juga bisa ditempuh dalam waktu yang cepat.

"Sebab, bagaimanapun, para pengungsi tidak mungkin jika harus tinggal terus di dalam tenda pengungsian," ujarnya. (fauzi noviandi/ferri am/ai sani nuraini)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved