Memilih Damai

Calon Presiden yang Benar-benar Jawa Hanya Ganjar Pranowo, yang Lain Bukan, Kata Ray Rangkuti

Pengamat politik dan pendiri Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, sistem politik atau pemilu di Indonesia adalah sistem terbuka.

Editor: Hermawan Aksan
KOMPAS.COM/Humas Pemkot Solo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Pura Mangkunegaran Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/10/2022). Pengamat politik dan pendiri Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, sistem politik atau pemilu di Indonesia adalah sistem terbuka. 

Karena itu, orang itu harus kampanye dengan prestasinya selama ini. 

"Kandidat yang ada saat ini menjual prestasi yang telah mereka lakukan saat menjabat."

"Tidak ada calon pemimpin yang tiba-tiba muncul dan itu sudah habis sejak 2024," ujarnya. 

Diungkapkan Ray, jika nantinya Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia resmi pindah ke Kalimantan, Jakarta bukan lagi pusat untuk presiden-presiden selanjutnya, seperti Joko Widodo yang awalnya Gubernur DKI Jakarta.

"Dengan berpindahnya pusat pemerintah dari Jakarta ke Kalimantan, jelas hal itu nanti mengubah centre, dan besar dugaan saya Gubernur Jawa Barat dan Jawa Tengah akan dilirik masyarakat karena pemilihnya banyak."

"Namun luar Jawa juga memiliki kesempatan sehingga siapa yang sukses di sana akan punya kesempatan memimpin Indonesia."

"Namun lagi-lagi siapkah kita berkompetisi dengan sebaik mungkin dalam sistem yang terbuka ini, yang liberal ini sebelum dikunci oleh para oligarki," ujarnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Pengamat Politik Ray Rangkuti : Calon Presiden dari Jawa Bukan Jaminan Menangi Pilpres 2024, https://sumsel.tribunnews.com/2022/11/28/pengamat-politik-ray-rangkuti-calon-presiden-dari-jawa-bukan-jaminan-menangi-pilpres-2024.

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved