Gempa Bumi di Cianjur

Maut Jemput Asep di Tapal Kuda Cugenang, Warga Majalengka Itu Sempat Lihat Hape Sesaat Sebelum Gempa

Saat itu, almarhum hendak pergi ke Tangerang untuk bekerja dan beristirahat di Rest Area Tapal Kuda Cigunang Cianjur.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
eki yulianto/tribun jabar
Siti Soliha (50), istri dari Asep Rudi Hendra warga Desa/Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka yang menjadi korban gempa bumi hingga meninggal dunia di Cianjur 

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Asep Rudi Hendra (48), warga Desa/Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka menjadi salah satu korban gempa dalam musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur yang terjadi awal pekan ini.

Saat itu, almarhum hendak pergi ke Tangerang untuk bekerja dan beristirahat di Rest Area Tapal Kuda Cugenang, Cianjur.

Namun, peristiwa gempa Cianjur 5, 6 Skala Magnitudo pada Senin (21/11/2022) itu, ikut menyeret Asep menjadi korban.

Yang bersangkutan pun ditemukan meninggal oleh Tim SAR Gabungan Cianjur dan jenazah korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sayang daerah setempat.

Jasad korban pun akhirnya terindentifikasi atas nama Asep Rudi Hendra warga Kabupaten Majalengka.

Kini, jenazah sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Dawuan dengan isak tangis keluarga serta diiringi oleh ratusan warga.

Kendaraan melintas di Jalan Raya Cipanas-Cianjur yang longsor di Desa Cugenang, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Di lembah ini, pada Jumat sekitar pukul 08.00 tim penyelamat berhasil menemukan rombongan guru TK Islam Al-Azhar yang menjadi korban longsor akibat gempa Cianjur, Senin (21/11/2022). (TribunnewsDepok.com/Alex Suban)
Kendaraan melintas di Jalan Raya Cipanas-Cianjur yang longsor di Desa Cugenang, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Di lembah ini, pada Jumat sekitar pukul 08.00 tim penyelamat berhasil menemukan rombongan guru TK Islam Al-Azhar yang menjadi korban longsor akibat gempa Cianjur, Senin (21/11/2022). (TribunnewsDepok.com/Alex Suban) (TribunnewsDepok.com/Alex Suban)

Sebelumnya jenazah dijemput oleh keluarga korban pada Jumat siang.

Ditemui pada Jumat (25/11/2022) malam, istri Asep, Siti Soliha (50) mengatakan, bahwa suaminya pamit untuk bekerja di Tangerang pada Senin pagi atau beberapa jam sebelum gempa terjadi.

Menurut Siti, suaminya itu memang kerap melewati wilayah Cianjur jika pergi ke tempat bekerjanya itu.

Baca juga: Cerita Evakuasi Mobil Isi 8 Orang di Cugenang, Mobil Dipotong, Ibu Peluk Anak Terakhir Dievakuasi

"Iya, jadi suami saya berangkat dari rumah jam 8 pada hari Senin tuh."

"Suami saya mau ke Tangerang, karena memang kerjanya di sana sebagai kontraktor."

"Biasanya, kalau berangkat ke Tangerang, suka lewat Cianjur gitu," ujar Siti.

Siti menyebutkan, bahwa suaminya itu sejatinya jarang pulang ke rumah atau setiap bulannya hanya sekali.

Hanya saja, ketika kemarin pulang memang suaminya tersebut bertujuan menghadiri anak pertamanya untuk melangsungkan pertunangan.

"Suami saya itu pulang hari Sabtu kemarin, karena Minggunya memang ada acara, kalau anak kami mau tunangan," ucapnya.

Dari situ, Siti mengaku sudah mengalami sejumlah firasat untuk ditinggalkan sang suami selama-lamanya.

Seperti sempat melihat burung terbang beberapa hari sebelumnya dan ada rasa khawatir ketika suaminya tersebut pamit pada Senin pagi.

"Firasat waktu malam Jumat saya sempat melihat ada burung terbang, tapi belum kepikiran macam-macam."

"Terus waktu suami pamit berangkat Seninnya itu jam 08.00 WIB, saya ngerasa gimana gitu jadi lihatin suami saya terus sampai ke jalan," jelas dia.

Siti pun masih tak menyangka suaminya menjadi salah satu korban bencana alam yang merenggut ratusan korban jiwa tersebut.

Sebab, sampai Jumat pagi kemarin, belum ada laporan bahwa suami yang telah menikahkan dirinya selama puluhan itu menjadi korban bencana alam.

Namun, ia tetap tegar dan mencoba menerima kenyataan.

"Memang dari Senin pamit berangkat ke Tangerang itu, suami sudah gak ada kabar, tapi gak kepikiran menjadi korban gempa."

"Cuma saya dapat informasi kalau ada peristiwa gempa di Puncak, nah di situ saya mulai khawatir."

"Saya cek chatting wa sama suami saya, ternyata terakhir dilihat itu hari Senin siang jam 13.02 WIB, kayanya itu suami saya lihat mau ngabarin saya, tapi keburu gempa."

"Benar saja, hari ini saya dapat kabar dari desa kalau suami saya jadi korban gempa, ada di rumah sakit Sayang di Cianjur katanya. Langsung saja Jumat siang keluarga langsung jemput jenazahnya," katanya.(Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto )

Berita Tribunjabar.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved