Jabar Sukses Jadi Tuan Rumah Kongres Pemda se-Asia Timur, Bahas Ekonomi Hijau Hingga Kebencanaan
Provinsi Jawa Barat sukses menggelar Kongres Pemerintah Daerah se-Asia Timur atau East Asia Local and Regional Government Congress ke-11 tahun 2022
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Provinsi Jawa Barat sukses menggelar Kongres Pemerintah Daerah se-Asia Timur atau East Asia Local and Regional Government Congress (EALRGC) ke-11 tahun 2022, di Kota Bandung, Rabu (23/11/2022) dan Kamis (24/11/2022).
Semua pemerintah daerah anggota kongres ini menyepakati berbagai kerja sama di bidang perekonomian sampai pariwisata demi kesejahteraan bersama.
Perhelatan yang sempat tertunda selama dua tahun karena pandemi Covid-19 ini digelar selama dua hari. Tercatat ada 92 delegasi dan 8 observer yang hadir, antara lain Gubernur Prefektur Nara (Jepang) Shogo Arai, Wakil Gubernur Shizouka (Jepang) Tsutomu Ideno, Wakil Gubernur Provinsi Phu To (Vietnam) Than Trong Phan, serta gubernur dan kepala daerah dari sejumlah provinsi di Filipina, Malaysia, Republik Rakyat Cina, hingga Korea Selatan.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil sebagai tuan rumah menyatakan organisasi yang beranggotakan kepala daerah di Asia Timur ini memiliki kekuatan yang sangat besar karena menyamakan langkah-langkah kerja sama ke depan di level Asia Timur secara kompak.
Baca juga: Gubernur Ridwan Kamil Buka Kongres Pemda se-Asia Timur: Momen Terbaik Untuk Masa Depan Asia Timur
"Acara ini juga berdekatan dengan G20 kemarin di Bali, sehingga kita bisa menyaksikan Indonesia banyak dipercaya dapat menyelenggarakan diplomasi-diplomasi berkelompok di dunia maupun di benua Asia," kata Ridwan Kamil dalam konferensi pers di The Trans Luxury Bandung, Kamis (24/11/2022).
Para peserta kongres, katanya, menyepakati beberapa hal, salah satunya bahwa semua pihak memahami bahwa ada tantangan besar yang terjadi yang harus dikomunikasikan dengan baik. Di antaranya, kata Ridwan Kamil, adalah disrupsi perang, disrupsi digital, disrupsi pandemi, dan disrupsi pemanasan global.
"Ini harus direspons karena banyak negara hari ini mungkin mengalami krisis, mengalami permasalahan ekonomi, bahkan ada negara di Asia yang sudah bangkrut seperti Sri Lanka, sehingga kita menyadari tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, harus bekerja bersama-sama," katanya.
Oleh karena itu, ujar Ridwan Kamil, ada dua poin utama, yaitu pertama kerja sama di bidang industri sehingga anggota kongres bisa saling melakukan perdagangan dan saling berinvestasi. Kedua adalah membuka gerbang pariwisata di semua anggota EALRGC.
"Ternyata disepakati semua negara, pariwisata adalah cara paling cepat membangkitkan ekonomi lokal masing-masing, apalagi kita saling promosi di negara-negara anggota kongres ini," kata Ridwan Kamil.
Baca juga: Kongres Pemerintah Daerah se-Asia Timur di Bandung, Membahas Kesejahteraan & Perdamaian Dunia
Ia pun mengingatkan bahwa ekonomi digital menyertai semua proses yang dilalui ini sehingga EALRGC akan punya kekuatan ekonomi digital yang luar biasa melalui berbagai kesepahaman.
Gubernur Prefektur Nara, Shogo Arai, menyatakan sangat bahagia karena kongres yang pertama kali diawali di Nara ini bisa terlaksana dengan sukses di Jawa Barat. Ia menyatakan hal ini adalah berkat kerjasama semua pihak dan berkah dari Tuhan.
"Saya memahami bahwa kesuksesan dari kongres ini adalah seluruhnya berkat karunia Tuhan. Jadi kongres yang diadakan di Bandung kali ini amat sangat bermanfaat," kata Shogo.
Ia mengatakan bahwa semangat Konferensi Asia Afrika yang dilaksanakan pada 1955 lalu di Kota Bandung begitu masih terasa kental dalam EALRGC kali ini. Semuanya membahas kebersamaan dan kerja sama yang kuat demi kesejahteraan bersama.
"Bagi saya hal yang paling besar dalam kongres ini bahwa semangat yang dimiliki oleh Bandung pada 1955 tentang kebersamaan, tentang bagaimana menciptakan harmonisasi dengan negara tetangga, saya rasakan juga pada kongres kali ini," katanya.
