Gempa Bumi di Cianjur

Kini Ada Radio Darurat Bencana di Cianjur, Sajikan Informasi Penting bagi Warga, Ini Frekuensinya

Selain untuk mempermudah informasi sampai kepada korban bencana, pihaknya juga mencatat berbagai data penting dari bencana gempa bumi di Cianjur.

Istimewa/ Dok - Jaringan Komunitas Radio Jawa Barat
Radio darurat bencana didirikan di Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Jaringan Komunitas Radio (JKR) Jawa Barat mendirikan radio darurat bencana gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Posko radio darurat tersebut terletak di Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Ketua JKR Jawa Barat, Latief Rochyana mengatakan, didirikannya radio darurat bencana tersebut sebagai bentuk penyedia informasi untuk masyarakat Cianjur.

Informasi-informasi penting seperti kebutuhan-kebutuhan pengungsi saat ini sangat dibutuhkan oleh korban.

"Terutama informasi yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan para pengungsi kemudian tempat tempat yang aman bagi masyarakat untuk menempatkan diri di salah satu lokasi pengungsian," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Rabu (23/11/2022).

Selain untuk mempermudah informasi sampai kepada korban gempa, pihaknya juga mencatat berbagai data penting dari bencana gempa bumi di Cianjur.

Radio darurat tersebut berada di frekuensi 107,8 FM, yang saat ini sudah mulai mengudara.

Baca juga: Seorang Wanita Korban Gempa Cianjur Melahirkan di Tenda Pengungsian, Ridwan Kamil Beri Nama Cantik

"Yang paling utama kita mendirikan radio darurat milik dari Jaringan Radio Komunitas Jawa barat ini ingin menjadi pusat informasi," ucapnya.

Latief menjelaskan ada kendala dalam mendirikan radio darurat bencana tersebut, yakni kondisi di pusat bencana yang masih kekurangan aliran listrik.

Aliran listrik saat ini menurutnya masih belum sepenuhnya mengalir dengan lancar.

"Kendalanya listrik belum menyala 24 jam, paling dua sampai tiga jam nyala, setelah itu mati," ungkapnya.

Ia berharap dengan didirikannya radio darurat di wilayah bencana gempa Cianjur diharapkan mampu menjadi bagian dalam menangkal berita-berita bohong.

Hal itu menurutnya penting dilakukan untuk memberikan ketenangan bagi para korban yang saat ini tengah fokus pada trauma healing.

Baca juga: 3 Hari Tertimbun Puing, Azka (10) Bocah Kampung Rawacina Cianjur Selamat, tapi Neneknya Meninggal

"Kita juga mendirikan studio darurat, nanti pemangku-pemangku kebijakan bisa berbicara di sini," ujarnya.

 

Berita terbaru gempa bumi di Cianjur lainnya dapat dilihat di TribunJabar.id

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved