Gempa Bumi di Cianjur
Update Gempa Cianjur: 151 Orang Dinyatakan Hilang, 268 Meninggal Dunia, 12 Kecamatan Terdampak
Sebanyak 151 orang warga Kabupaten Cianjur dinyatakan hilang akibat bencana gempa bumi, dan 268 meninggal dunia, 122 berhasil teridentifikasi
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Sebanyak 151 orang warga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dinyatakan hilang akibat bencana gempa bumi, dan 268 meninggal dunia, 122 diantaranya berhasil teridentifikasi.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan hingga saat ini petugas gabungan bersama intansi terkait masih memaksimalkan penanganan dan penanggulangan dampak gempa bumi Cianjur.
"Perhari ini sementara tercatat ada sebanyak 268 orang meninggal dunia, 122 diantaranya berhasil terindetifikasi, dan dan 151 orang dinyatakan hilang," katanya di Pendopo Cianjur, Selasa (22/11/2022).
Selain itu, kata dia, tercatat ada sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Cianjur yang terdampak, diantaranya Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojongpicung, Cikalongkulon, Sukaluyu, dan Pacet.
"Dari 12 kecamatan yang terdampak itu, sebanyak 58.352 orang mengungsi, 6.570 unit rumah rusak berat, 2.071 rusak sedang, dan 12.641 rusak ringan," kata dia.
Ia mengatakan, sejumlah tenda dan posko darurat telah didirikan di 12 kecamatan yang terdampak. Namun masih terdapat warga yang mengungsi di halaman rumah.
"Kemungkinan jumlah pengungsi akan terus bertambah. Dan 12 tempat pengungsian ini diharapkan menjadi pengungsian yang terpusat, bagi masing-masing kecamatan terkait dengan korban yang terdampak," ucapnya.
Meski demikian, menurutnya masih terdapat sejumlah masyarakat yang mendirikan tenda seadanya di depan kediamannya.
Baca juga: Tangis Pilu Deden saat Lihat Mayat Anak di Kantung Jenazah di Cianjur: Itu Anak Saya, Bajunya Merah
"Kini petugas dari unsur TNI/Polri relawan dan stekholder lainya, masih terus berupaya agar masyarakat yang berada didepan rumahnya masing-masing ini bisa mengungsi ke tenda terpusat," katanya.
Suharyanto menambahkan, saat ini posko komando penanganan darurat bencana sudah beroperasi. Di posko komandan ini setiap hari akan berfokus terhadap upaya pencarian korban hilang.
"Upaya pencarian korban hilang ini menjadi prioritas utama kami, tanggap darurat ini akan berakhir ketika semua korban sudah teridentifikasi, syukur-syukur bisa ditemukan," kata dia.
Baca juga: PVMBG Sebut Gempa Susulan Cianjur Masih Berpotensi Terjadi, Tapi Magnitudenya Kecil
Berita terbaru gempa bumi di Cianjur lainnya dapat dilihat di TribunJabar.id