Ribuan Orang Antar ke Pemakaman Mantan Ketua Umum Persis KH Aceng Zakaria, Begitu Besar Jasamu Ustaz

"Pileuleuyan bapak, karyanya banyak, ilmunya tinggi, dan jihadnya sempurna"

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Adityas Annas Azhari
Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
Ribuan orang saat mengantar jenazah KH Aceng Zakaria ke pemakaman yang berlokasi di Kampung Kudang Sari, Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (22/21/2022). 

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Ribuan orang ikut mengiringi kepulangan almarhum KH Aceng Zakaria ke tempat peristirahatan terakhirnya. Almarhum merupakan mantan Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) masa jihad 2015-2022.

Sejak dini hari, massa dari berbagai daerah berbondong-bondong datang ke Pesantren Persatuan Islam 99 Rancabango untuk menyalati almarhum.

"Almarhum akan dimakamkan di pemakaman keluarga, tidak jauh dari pesantren yaitu di Kampung Kudang Sari, Tarogong Kaler," ujar anak ketiga KH Aceng Zakaria, Lutfi Lukman Hakim saat ditemui Tribunjabar.id, Selasa (22/11/2022) dini hari.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam masa jihad 2015-2022, KH Aceng Zakaria meninggal dunia.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam masa jihad 2015-2022, KH Aceng Zakaria meninggal dunia. (Istimewa/ Dok - persis.or.id)

Sejak pukul 09.00 WIB, ribuan pengantar sudah bergerak ke pemakaman. Duka seketika menyeruak saat jenazah KH Aceng Zakaria mulai dibawa menuju pemakaman.

"Pileuleuyan bapak, karyanya banyak, ilmunya tinggi, dan jihadnya sempurna," ujar salah satu pengantar jenazah.

Kepergian KH Aceng Zakaria untuk selama-lamanya itu menyisakan duka yang mendalam bagi umat Islam khususnya di Jawa Barat.

Baca juga: SOSOK Nafisah Sahal Mahfudz, Mustasyar PBNU yang Baru Saja Meninggal, Beliau Istri KH Sahal Mahfudh

Ulama kharismatik dengan segudang karya itu sebelumnya sempat dirawat di RS Intan Husada Garut pada Senin (21/11/2022) pukul 14.20 WIB.

Kondisinya kritis hingga Senin malam, kemudian pada pukul 21.45, dinyatakan meninggal dunia.

"Ikhtiar sudah disempurnakan, kondisi saat dibawa ke rumah sakit memang sudah tidak sadar. Mohon dimaafkan segala dosa dan khilaf Apa (ayah) Aceng Zakaria," ucap Lutfi Lukman Hakim.

KH Aceng Zakaria lahir di Kampung Sukarasa Desa Citangtu, Wanaraja, Kabupaten Garut pada 11 Oktober 1948.

Baca juga: Kabar Duka KH Abun Bunyamin Wafat, Beliau Pimpinan Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya

Almarhum merupakan ulama kharismatik dengan segudang ilmu dan prestasi dalam membangun umat.

Sudah lebih dari 50 buku ia tulis, salah satu buku yang menjadi masterpiece-nya adalah buku Al Muyassar Fi 'Ilm Al-Nahwi (gramatika bahasa Arab tiga jilid).

Buku tersebut tersebar dan hampir digunakan di seluruh Indonesia, sudah mengalami 30 kali cetak atau lebih dari tiga juta eksemplar.

Ia memiliki prinsip dalam kunci budaya ilmu, yakni keseimbangan antara belajar, mengajar, diskusi dan menulis.

Baca juga: Korban Tewas Kecelakaan Maut di Leuwidahu Ternyata Alumni Pesantren Persis Cempakawarna

Prinsip itulah yang membuat puluhan karya tulis lahir dari tangannya, yakni soal fiqih, masail fiqih, adab, dakwah, siyasah, ekonomi dan kalam.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved