Bullying Siswa SMP di Bandung
Siswa SMP di Bandung Jadi Korban Bullying Teman Kelas, Ini Dampak, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Seorang siswa SMP dibully teman kelasnya sendiri terjadi di SMP Plus Baiturrahman, Kota Bandung menyita perhatian publik, ini dampak dan penyebabnya
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Baru-baru ini seorang siswa SMP di Bandung menjadi korban bullying teman kelasnya.
Peristiwa siswa SMP itu dibully teman kelasnya sendiri terjadi di SMP Plus Baiturrahman, Ujungberung, Kota Bandung.
Bahkan video aksi bullying dialami siswa SMP itu viral di media sosial.
Dalam video viral berdurasi 21 detik itu, memperlihatkan korban yang tengah dianiaya pelaku yang tak lain teman kelasnya sendiri di sekolah.
Siswa korban sengaja dipakaikan helm oleh pelaku, lalu kepala korban ditendang beberapa kali.
Baca juga: Ada Empat Kasus Perundungan di Sekolah di Cianjur, P2TPA Blusukan Beri Cara Pencegahan Bullying
Hingga akhirnya tendangan pelaku itu membuat siswa korban tersebut tersungkur.
Dikabarkan korban tersungkur pingsan hingga sempat dilarikan ke rumah sakit.
Bercermin dari aksi bullying dialami siswa SMP di SMP Plus Baiturrahman, Kota Bandung itu tentu menjadi perhatian.
Bukan saja para siswa, melainkan pihak terkait, mulai dari orang tua, sekolah dan lingkungan sekitarnya.
Pasalnya, perlu diketahui dampak bullying dapat berbahaya terhadap kesehatan mental korban.
Dari peristiwa nahas dialami siswa SMP tersebut termasuk jenis Physical Bullying atau perundungan fisik.
Artinya bukan hanya mental yang terdampak, karena bersifat fisik maka dapat menyakiti tubuh bahkan bisa berakibat fatal jika segera tak dicegah.

Lalu, apa saja dampak bullying atau perundungan tersebut ?
Bagaimana cara mengatasi bullying ?
Berikut ini Tribunjabar.id rangkum, dampak bullying, penyebab dan cara mengatasi bullying.
Pengertian Bullying
Bullying atau perundungan adalah perilaku tidak terpuji yang dapat melukai perasaan bahkan fisik orang lain -seperti kekerasan.
Kasus bullying seringkali ditemukan di sekolah. Tapi, tidak menutup kemungkinan bullying juga terjadi di tempat kerja atau sebagainya.
Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja.
Meski perilaku tersebut tidak terpuji, bullying dapat dilakukan sejak anak-anak dan berlanjut hingga remaja dan dewasa, baik secara langsung atau online -seperti media sosial.
Bullying dapat dilakukan oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Pelaku bullying juga biasanya orang yang merasa berkuasa yang sengaja mengintimidasi korbannya dengan motif-motif tertentu.
Baca juga: Dosen Keperawatan Jiwa Ingatkan Soal Bullying, Bagaimana Cara Identifikasi dan Mengatasinya
Jika dibiarkan dampak perundungan bisa merugikan korban secara berkepanjangan, misalnya stres, depresi, bahkan trauma.
Karena alasan itulah penting untuk memahami apa itu bullying, jenis, penyebab, dan tanda-tandanya supaya bisa dicegah.
Dampak bullying
Orang dewasa yang mengalami bullying ketika anak-anak dapat bermasalah dengan kesehatan mentalnya.
Mereka dapat mengalami depresi, gangguan kecemasan, antisocial personality disorder, bahkan yang paling parah adalah bunuh diri.
Selain orang dewasa, anak-anak atau remaja yang menjadi korban bullying bisa mengalami:
- Penurunan harga diri
- Kehilangan minat terhadap aktivitas tertentu
- Melukai diri sendiri bahkan bunuh diri
- Gangguan makan
- Mimpi buruk
- Tidak mau bersekolah
- Sulit fokus ketika belajar
- Sering bolos
- Prestasi akademik merosot
- Putus sekolah
Penyebab atau Alasan mem-bully
Ada beberapa alasan yang mendorong orang untuk melakukan bullying. Kira-kira, ada apa saja?
- Cari perhatian (caper) karena tidak diperhatikan di rumah atau tempat lain
- Dirundung oleh orang dewasa, seperti kakak atau orangtua
- Ingin mendapat pengakuan dari teman-teman sebaya
- Mencoba menyesuaikan diri dengan orang lain yang menindas
- Merasa insecure, tidak mampu, atau harga dirinya kurang baik.
Baca juga: 3 Anak Jadi Tersangka Kasus Bocah 11 Tahun Meninggal karena Bullying di Tasikmalaya, Tak Ditahan
Cara mengatasi bullying
Karena bullying dapat luar biasa mengganggu, hadapi masalah ini dengan beberapa cara sebagai berikut:
Cari bantuan: bantuan diperlukan ketika bullying mengarah ke kekerasan fisik atau penyerangan
Tenang: pelaku bullying sengaja memancing korbannya untuk emosi. Karena itu, tetaplah tenang ketika di-bully supaya pelaku tidak semakin bekuasa
Menjauh: jika aman untuk dilakukan, segeralah menjauh dari lokasi bullying
Kumpulkan bukti: jika mengalami bullying di internet, screenshot-lah bukti percakapan yang mengancam atau menindas untuk digunakan ketika melapor
Mengikuti program anti-bullying.
Jenis-jenis bullying
Terdapat enam jenis bullying yang perlu diketahui, di antaranya:
1. Verbal bullying
Verbal bullying terjadi ketika pelaku perundungan mengatakan atau menulis hal-hal yang berbahaya atau membuat ancaman. Perilaku tidak terpuji yang termasuk verball bullying, meliputi:
- Menyebut nama
- Mengejek
- Mengancam menyakiti
- Menggoda
- Melontarkan kalimat tidak pantas.
2. Social bullying
Social bullying disebut juga intimidasi relasional, agresi relasional, dan intimidasi emosional. Perilaku yang termasuk social bullying, meliputi:
- Mengabaikan orang lain dengan sengaja
- Menyebarkan gosip tentang orang lain
- Mengucilkan
- Mempermalukan orang lain
3. Physical bullying
Physical bullying mencakup tindakan menyakiti tubuh orang lain atau merusak benda. Segala bentuk kontak fisik yang agresif termasuk physical bullying.
Perilaku yang termasuk physical bullying, meliputi:
- Memukul, menendang, atau meludahi orang lain
- Sengaja menyandung atau mendorong orang lain
- Mengambil atau menghancurkan barang milik orang lain
- Melakukan tindakan yang kasar atau tidak pantas
4. Cyberbullying
Cyberbullying adalah tindakan merundung atau melecehkan orang lain secara online, seperti media sosial, komputer, telepon, atau pesan singkat.
Perilaku yang termasuk cyberbullying, meliputi:
- Mengirimkan pesan yang kejam
- Mengunggah postingan yang menghina orang lain di media sosial
- Melontarkan komentar kasar tentang unggahan orang lain
- Memposting atau mengirimkan informasi tentang korban bullying kepada orang lain untuk meyakiti atau mempermalukan
- Mengancam atau menindas orang lain melalui obrolan atau grup online.
5. Racist bullying
Perilaku yang termasuk racist bullying, meliputi:
- Meremehkan, mengejek, atau mengintimidasi orang lain karena faktor ras
- Menjelek-jelekkan latar belakang ras
- Mendiskreditkan praktik agama atau budaya orang lain
- Menghina atau mempermalukan ucapan orang lain, caranya berpakaian, hingga kebiasaan mereka.
6. Sexual bullying
Sexual bullying mencakup kontak fisik secara seksual yang tidak diinginkan, komentar tidak pantas, dan pelecehan secara online.
Perilaku yang termasuk sexual bullying, meliputi:
- Mengirim atau memposting foto, pesan, atau video seksual secara gamblang
- Mengucapkan kalimat bernada sensual yang tidak pantas, lelucon, atau gerakan tangan
- Menyebarkan gosip tentang seksual
- Meraba-raba, memegang, atau menyentuh bagian tubuh tertentu
- Menekan orang lain untuk berhubungan seksual atau foto bernuansa sensual.
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Memahami Arti Bullying, Jenis, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya"