Bullying Siswa SMP di Bandung
Siswa SMP di Bandung Jadi Korban Bullying Teman Kelas, Ini Dampak, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Seorang siswa SMP dibully teman kelasnya sendiri terjadi di SMP Plus Baiturrahman, Kota Bandung menyita perhatian publik, ini dampak dan penyebabnya
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Berikut ini Tribunjabar.id rangkum, dampak bullying, penyebab dan cara mengatasi bullying.
Pengertian Bullying
Bullying atau perundungan adalah perilaku tidak terpuji yang dapat melukai perasaan bahkan fisik orang lain -seperti kekerasan.
Kasus bullying seringkali ditemukan di sekolah. Tapi, tidak menutup kemungkinan bullying juga terjadi di tempat kerja atau sebagainya.
Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja.
Meski perilaku tersebut tidak terpuji, bullying dapat dilakukan sejak anak-anak dan berlanjut hingga remaja dan dewasa, baik secara langsung atau online -seperti media sosial.
Bullying dapat dilakukan oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Pelaku bullying juga biasanya orang yang merasa berkuasa yang sengaja mengintimidasi korbannya dengan motif-motif tertentu.
Baca juga: Dosen Keperawatan Jiwa Ingatkan Soal Bullying, Bagaimana Cara Identifikasi dan Mengatasinya
Jika dibiarkan dampak perundungan bisa merugikan korban secara berkepanjangan, misalnya stres, depresi, bahkan trauma.
Karena alasan itulah penting untuk memahami apa itu bullying, jenis, penyebab, dan tanda-tandanya supaya bisa dicegah.
Dampak bullying
Orang dewasa yang mengalami bullying ketika anak-anak dapat bermasalah dengan kesehatan mentalnya.
Mereka dapat mengalami depresi, gangguan kecemasan, antisocial personality disorder, bahkan yang paling parah adalah bunuh diri.
Selain orang dewasa, anak-anak atau remaja yang menjadi korban bullying bisa mengalami:
- Penurunan harga diri
- Kehilangan minat terhadap aktivitas tertentu
- Melukai diri sendiri bahkan bunuh diri
- Gangguan makan
- Mimpi buruk
- Tidak mau bersekolah
- Sulit fokus ketika belajar
- Sering bolos
- Prestasi akademik merosot
- Putus sekolah