Mahasiswa dan Dosen Telkom University Ciptakan Motor Listrik, Harganya Lebih Murah dari di Pasaran

Motor tersebut dipajang di Galery Inovasi Telkom University di Gedung Bandung Techno Park, yang berada di Kampus Telkom University, Kabupaten Bandung.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ravianto
lutfi ahmad mauludin/tribun jabar
Motor listrik buatan mahasiswa dan dosen Telkom University, di Galeri Inovasi Telkom University, Senin (14/11/2022) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mahasiswa dan Dosen Telkom University membuat motor listrik yang rencananya akan diproduksi massal.

Nantinya, harganya akan lebih murah dari motor listrik yang kini ada di pasaran.

Motor buatan Telkom University itu sudah diperlihatkan. Motor tersebut terlihat modis, dengan warna merah marun, dibalut dengan desain kekinian. Sistem pengereman, baik roda depan atau belakang, sudah menggunakan cakram.

Motor tersebut dipajang di Galery Inovasi Telkom University di Gedung Bandung Techno Park, yang berada di Kampus Telkom University, Kabupaten Bandung.

Rektor Telkom University, Adiwijaya mengaku, pihaknya ingin berinovasi, dengan apa yang menjadi amanah bangsa ini.

Rektor Telkom University, Adiwijaya mencoba motor listrik buatan mahasiswa dan dosen Telkom University di Galeri Inovasi Telkom University, Senin (14/11/2022)
Rektor Telkom University, Adiwijaya mencoba motor listrik buatan mahasiswa dan dosen Telkom University di Galeri Inovasi Telkom University, Senin (14/11/2022) (lutfi ahmad mauludin/tribun jabar)

"Di 2060 itu kan make zero emmision, itu adalah amanah bangsa ini, dan kami berkomitmen untuk mewujudkan itu, salah satunya melahirkan motor listrik ini," ujar Adiwijaya, di galeri inovasi Telkom University, Senin (14/11/2022).

Adiwijaya, menjelaskan, menciptakan hal seperti motor listrik ini, tidak bisa tunggal, harus berkolaborasi dengan teman-teman di industri, salah satunya volta dan beberapa perusahan lain.

"Nah, akhirnya terciptalah kendaraan ini, untuk mewujudkan cita-cita bangsa di tahun 2060," kata Adiwijaya.

Motor tersebut sudah menggunakan rechargable charging breaks sistem, lama mengisi batrai hingga penuh sekitar 2-3 jam, kecepatannya bisa sampai 90 kilometer perjam.

Menurut Adiwijaya, rencananya pihaknya akan melakukan produksi masal, hingga dipasarkan kepada masyarakat luas.

"Rencananya begitu, kami akan produksi massal, paling tidak di komunitas dalam universitas, sudah bisa digunakan. Nah  pada saat ada kepercayaan dari masyarakat, kami pastikan untuk produksi massal, dan bekerjasama dengan PT Volta tadi," ujar dia.

Adiwijaya mengatakan, kalau jumlah unit yang akan diproduksi, belum terdefinsikan.

"Tetapi, saya ingin masuk ke standar dulu, yang standar nya sudah memenuhi elektrikal vihaikel berdasarkan Kementrian Perindustrian, Kementrian Perdagangan, nah baru kami akan melakukan produksi massal," tuturnya.

Tentunya, kata Adiwijaya, jika dipasarkan harga motor listrik itu, akan lebih murah dari harga motor listrik yang kini sudah ada di pasaran.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved