Kecelakaan Maut di Tasikmalaya
Ternyata Ini Tujuan 4 Pemuda yang Jadi Korban Kecelakaan Maut di Leuwidahu, Orangtua Alif Ikhlas
Musibah kecelakaan maut terjadi di perlintasan tanpa palang pintu di Leuwidahu, Kota Tasikmalaya, Minggu (13/11) subuh.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Musibah kecelakaan maut terjadi di perlintasan tanpa palang pintu di Leuwidahu, Kota Tasikmalaya, Minggu (13/11) subuh.
Sebuah mobil Suzuki Swift disambar kereta api KA Serayu yang mengakibatkan 3 dari 4 penumpangnya meninggal.
Tiga korban meninggal adalah Rizky Rahmatulloh (19) warga Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, yang meninggal di lokasi kejadian.
Kemudian Alif Mutaqin (19) warga Cariu, Cigeureung, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, meninggal saat dirawat di RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, dan Mulaqi Robbi Muflihin (19) warga Cimuncang, Sukamulya, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, juga meninggal di RSU.
Satu korban lagi dalam kondisi kritis yakni Aslan Hidayatulloh (19), warga Perum Bumi Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang.
Suasana duka masih menyelimuti keluarga Mochammad Alif Mutaqin (19), salah seorang korban meninggal penumpang mobil Suzuki Swift yang tertabrak KA Serayu, Minggu (13/11) subuh.

Hingga sore, pelayat masih terus berdatangan ke rumah duka di Kampung Mancogeh, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes.
Termasuk keluarga yang selama ini tinggal Jakarta, baru tiba di rumah duka, Minggu (13/11) sore.
Isak tangis mewarnai pertemuan orang tua Alif dengan keluarga kakak dan adiknya tersebut.
Baca juga: Korban Tewas Kecelakaan Maut di Leuwidahu Ternyata Alumni Pesantren Persis Cempakawarna
Taufik Mutaqin (51) menuturkan, anaknya pamit mau pergi ke obyek wisata pemandian air panas Citiis di kaki Gunung Galunggung, Sabtu (12/11) malam.
"Saya sebenarnya sudah tak mengizinkan. Namun ternyata berangkat berempat bersama teman-teman dekatnya menggunakan kendaraan roda empat. Akhirnya saya izinkan," ujar Taufik.
Menurut Taufik, keempatnya pergi ke Citiis dalam rangka mengajak Aslam (19), korban yang kini kritis, yang selama ini kuliah di Karawang.
"Mereka berempat ini teman-teman dekat. Mereka ingin mengajak main Aslan ke Citiis. Akhirnya saya izinkan Alif untuk pergi," kata Taufik.
Tanpa memiliki perasaan buruk atau firasat tak baik, Taufik dikejutkan dengan pemberitahuan ke rumah bahwa Alif bersama teman-temannya mengalami kecelakaan tertabrak kereta api.
Taufik bersama istrinya bergegas menuju ruang IGD RSU dr Sokeardjo, Kota Tasikmalaya, sesuai dengan informasi yang diterimanya.