Penusukan di Gading Tutuka Bandung
Fakta Sejauh Ini Penusukan di Bandung, Corrida Wafat Bersamaan dengan Adik Rebut Emas Porprov
Di hari meninggalnya Athariq, sang adik yang merupakan atlet renang di Porprov Jawa Barat mendapatkan medali emas.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Tragedi penusukan Corrida Athariq (23) di Komplek Gading Tutuka Kabupaten Bandung menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.
Corrida Athariq merupakan warga Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Ia menjadi korban penusukan yang dilakukan oleh temannya sendiri yakni FA (24) pada Jumat (11/11/2022) pukul 09.00 WIB.
Nyawanya tidak tertolong saat dilarikan ke rumah sakit. Korban sudah dikebumikan pada Jumat Malam di Kampung Muara Rajeun, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut.
Pemuda yang kerap disapa dengan Arik itu merupakan mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjajaran angkatan tahun 2018.
Berikut fakta-fakta tentang kasus penusukan tersebut yang dirangkum oleh Tribunjabar.id:

Korban Meninggal Saat Adiknya Sabet Emas di Porprov Jabar
Di hari meninggalnya Athariq, sang adik yang merupakan atlet renang di Porprov Jawa Barat mendapatkan medali emas.
Hal tersebut diungkapkan oleh ayah Athariq, Agus Barkah.
Baca juga: Update Perampasan Nyawa di Gading Tutuka, Pelaku Sudah Sebulan Rencanakan Pembunuhan
"Alhamdulillah di tengah keprihatinan saya, adiknya yang bernama Berliana dapat emas di Porprov Jabar nomor estafet 4x200 meter bifins U17 Putri," ucapnya seusai pemakaman, Jumat (11/11/2022) malam.
Agus mengatakan ia sempat bertemu dengan korban tiga hari sebelum peristiwa naas itu terjadi.
Ia yang ditugaskan menjadi koordinator di Porprov Jabar saat itu menginap bersama korban di salah satu hotel dekat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
"Tidak banyak yang dibicarakan, hanya makan biasa. Cuma saya sempat berkata, Ariq, sekarang bagus badannya, agak gemuk, bagus. Bagaimana nyusun sudah sampai mana, sok terusin," ucapnya.
Pelaku Merupakan Teman Dekat korban
Entah apa yang ada dipikiran pelaku FA, ia tega menghabisi nyawa temannya sendiri yang sudah ia kenal sejak tahun 2016.
Polisi mengungkap motif dalam peristiwa tersebut, pelaku ternyata menyimpan dendam lantaran sakit hati kepada korban